Sukses

Tjahjo Kumolo: Mobil Dinas Saya Sering Mendadak Mogok

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menyatakan, pembelian mobil dinas baru untuk presiden dan menteri tak perlu dipersoalkan.

Jakarta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menyatakan, pembelian mobil dinas baru untuk presiden dan menteri tak perlu dipersoalkan. Sebab, pengadaan tersebut sudah melalui prosedur dan disetujui DPR.

“Yang penting semua prosedur sudah dilalui sesuai mekanisme yang ada, baik tender secara terbuka dan penganggaran terbuka disetujui DPR,” ujar Tjahjo, dikutip dari JawaPos.com, Sabtu 24 Agustus 2019.

Tjahjo mengatakan, mobil dinas yang ia pakai pembuatannya tahun 2009. Sehingga sudah sepuluh tahun usia mobil tersebut. Mobil Toyota Crown itu memang diakuinya masih bisa jalan. Namun kadang ada masalah tiba-tiba seperti mogok di jalan.

“Walau saya sering turun di jalan pindah ke mobil patwal karena mendadak mogok di jalan,” katanya.

Mantan Sekretaris Jenderal PDIP ini menambahkan, walaupun biaya perawatan dan perbaikan ditanggung oleh negara. Namun dia merasa sangat mahal biaya perawatan tersebut. Sehingga memang tidak perlu dipersoalkan pengadaan mobil dinas baru tersebut.

Tjahjo berujar, mobil dinas yang dia pakai hanya untuk kegiatan operasionalnya dalam bekerja sebagai pembantu Presiden Jokowi. Tjahjo menegaskan mobil dinasnya tidak pernah ia pakai untuk kegiatan pribadi. Misalnya bersama keluarga bepergian menggunakan mobil dinas tersebut.

“Yang penting mobil dinas dipakai untuk kegiatan dinas, tidak untuk kegiatan pribadi atau keluarga. Kalau hanya dipakai mampir makan sop kambing pinggir jalan dan nasi kapau di pinggir jalan di Senen atau Kramat saat pulang kerja, tentunya masih boleh,” pungkasnya.

2 dari 3 halaman

Faktor Usia

Sebelumnya, Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono mengatakan, salah satu alasan pengadaan mobil dinas itu karena faktor usia. Seperti kendaraan dinas milik kepala negara, umurnya sudah lebih sepuluh tahun.

“Jadi ada umur sepuluh tahun, kalau sudah sepuluh tahun mungkin juga kalau diperbaiki sulit,” ujar Heru.

Heru mengatakan, saat Presiden Jokowi kunjungan ke Bali mobil yang ia tumpangi ada masalah. Bahkan di Bali tim berusaha mencari suku cadang atau mobil pengganti yang dibutuhkan.

Sehingga menurut Heru sangat wajar adanya pengadaan mobil dinas tersebut. Karena memang sudah beberapa kali mobil kepala negara mengalami masalah mulai dari suku cadang dan juga yang lainnya.

“Misalnya berkali-kali power window-nya enggak jalan, pernah semua sound sysyem mobil bunya (bunyi sendiri), itu enggak nyaman,” ungkapya.

3 dari 3 halaman

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Video Terkini