Sukses

Fakta-Fakta Terkait Kasus Istri Bakar Suami dan Anak Tiri di Sukabumi

AK menyewa pembunuh bayaran dari Lampung untuk menghabisi nyawa suami dan anak tirinya itu.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi terus menelusuri kasus pembunuhan dan pembakaran suami dan anak tiri di Sukabumi, Jawa Barat. Hingga saat ini dua orang sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Mereka adalah istri dari korban, Aulia Kusuma Alias AK (35), otak dalam pembunuhan tersebut. Dan Kelvin, anak dari AK yang turut serta dalam skenario pembunuhan tersebut.

AK merencanakan pembunuhan terhadap suaminya Edi Chandra Purnama alias ECP (54 tahun) serta anak tirinya M Adi Perdana alias Dana D (23).

Rupanya, motif AK melakukan pembunuhan karena dililit utang. Ia ingin menguasai harta suaminya. Bahkan, AK menyewa pembunuh bayaran dari Lampung untuk menghabisi nyawa suami dan anak tirinya itu.

Berikut fakta-fakta kasus pembunuhan dan pembakaran suami dihimpun Liputan6.com:

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 6 halaman

Tewas karena Diracuni dan Diberi Minuman Keras

Tersangka AK (35) yang diduga sebagai dalang kasus pembunuhan tersebut juga memerintahkan anaknya yang berinisial KV untuk mengajak M Adi Perdana alias Dana (23) untuk mabuk-mabukan sebelum kemudian dibunuh.

Untuk melancarkan aksinya tersebut, AK menyewa dua pembunuh bayaran dari lampung yang diketahui berinisial A dan S. Tersangka AK diketahui membuat kesepakatan bayaran senilai 500 juta kepada kedua pembunuh tersebut.

"Tersangka A dan S ini kemudian memberi racun kepada korban (Edi Chandra) yang ditaruh di minuman, dengan harapan dia langsung meninggal," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombel Argo Yuwono, dilansir Antara.

Usai meracuni suaminya, lanjut Argo, AK kemudian memerintahkan anaknya KV agar Dana alias D diberi minuman keras hingga mabuk, dan tidak sadar, kemudian dibekap.

Peristiwa pembunuhan terjadi di rumah korban yang beralamat di Lebakbulus I Kavling 129 B blok U15 RT 03, RW, 05 Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Jumat, 23 Agustus 2019.

 

3 dari 6 halaman

Bakar Mobil untuk Hilangkan jejak

Argo memaparkan, setelah diracuni dan diberi minuman keras, kedua jasad korban dibawa dengan minibus Toyota Calya menuju Kampung Bondol, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Untuk menghilangkan barang bukti, tersangka AK menyuruh anaknya KV untuk membeli premium dan membawa kedua jasad ke semak-semak Kampung Bondol.

Setelah itu, premium yang dibeli oleh KV disiramkan ke mobil dan kedua jasad itu kemudian dibakarnya.

Penemuan dua jenazah yang hangus di dalam minibus bernomor polisi B 2983 SZH menghebohkan warga kampung Bondol, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Minggu, 25 Agustus 2019.

4 dari 6 halaman

Polisi Kejar Pasutri

Argo juga menjelaskan, jajaran Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya tengah mencari seorang perempuan dan juga suaminya, yang diduga ikut terlibat dalam kasus pembunuhan.

Keduanya mengenalkan Aulia Kesuma alias AK kepada para eksekutor untuk menghabisi nyawa suami dan anak tirinya itu.

"Mantan pembantu dan suami pembantu itu masih kita cari, masih diburu," kata Argo.

Dia mengatakan, tim masih melacak dan mengejar keberadaan dua orang tersebut. 

 

 

5 dari 6 halaman

Rumah AK Sempat Terbakar dan Bau Bensin

Kediaman Edi Chandra Purnama alias ECP (54) di Jalan Lebak Bulus 1 Kav 129 B Blok U 15, RT 06 RW 05, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, sempat terbakar sebelum ramainya pemberitaan pembunuhan yang dilakukan istrinya, AK.

Hal ini diungkap oleh tetangga Edi bernama Arief Wahyudi.

Arief mengatakan, sempat ada kebakaran di rumah dua tingkat tersebut. Kejadian itu berlangsung sekitar pukul 19.00 WIB, Sabtu 24 Agustus 2019.

Beruntung, warga sekitar melihat ada asap keluar dari rumah Edi. Warga kemudian memanggil pemadam kebakaran. Damkar pun mengerahkan empat mobil pemadam pada saat itu.

"Kan Sabtu jam 7 (malam), tuh sudah mulai keluar asap di sini. Nah, terus pemadam nyampai jam 19.30, sudah padam apinya," kata Arief saat ditemui di lokasi, Rabu (28/8/2019).

Dia memastikan, kala kejadian, tidak ada orang di rumah. Sebab, dia sempat masuk ke rumah untuk membantu petugas memadamkan api. "Kosong rumahnya," sambung dia.

Menurut dia, tercium aroma mirip bensin di rumah itu. Namun, dia tak melihat ada bercak darah. Meski, berdasarkan informasi kepolisian, pembunuhan Edi dan Dana berlangsung pada Jumat 23 Agustus atau sehari sebelum rumah terbakar.

"Kita masuk ke situ sudah bau bensin dan enggak keliatan ada bercak (darah), mungkin sudah diberesin juga sama dia," ujar Arief.

6 dari 6 halaman

AK Tak Merespons

Dengan adanya kebakaran itu, warga menghubungi AK untuk memberitahu. Namun, AK tak meresponsnya. AK juga mengaku tak tahu di mana suaminya berada ketika ditanya warga.

"Ditelepon istrinya, kayaknya si Mei-Mei (sapaan AK)nya kayak enggak ngerespon, normalnya orang kalau rumahnya kebakaran gitu. Dia 'Oh ya udah' gitu. Jadi ibu saya yang coba hubungin Mei-Mei dan ditanyain suaminya ke mana. Wah saya enggak tahu suami saya ke mana. Suami kamu ke mana? Ditanya lagi. Wah saya enggak tahu suami saya ke mana enggak bisa dihubungi juga," pungkas Arief.