Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi meninjau pembangunan fasilitas Bandar Udara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YIA). Jokowi mengatakan bahwa Bandara tersebut memiliki luas 219.000 meter persegi serta bisa menampung hingga 20 juta penumpang per tahun.
Menurut dia, jumlah tersebut berbanding jauh dengan Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta yang hanya memiliki daya tampung 1,8 juta penumpang. Jokowi memastikan bandara tersebut akan terkoneksi dengan kereta bandara, yang penyelesainnya ditargetkan rampung Desember 2019.
"Ini nanti akan diselesaikan Desember, kemudian plus nanti dihubungkan dengan kereta, selesai Maret (2020)," ujar Jokowi di Bandara Internasional Yogyakarta Kabupaten Kulon Progo, Kamis (29/8/2019).
Advertisement
Selain kereta, pembangunan Bandara YIA juga akan terkoneksi dengan jalan tol. Jokowi berharap bandara tersebut sudah mulai beroperasi efektif pada tahun 2020 sehinhga nantinya dapat mengangkut pemudik lebaran.
"Lebaran (tahun depan) sudah bisa operasi full 100 persen. (Jalan) Tolnya menyusul. Semuanya akan terkoneksi. Ini saya desain besarnya kelihatan satu per satu kelihatan, ini (Bandara) rampungkan dulu," tutur dia.
Pemerintah telah memberikan tambahan bandara dengan kapasitas terminal yang naik berkali lipat. Cara ini diharapkan Jokowi dapat meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia, khususnya ke Kota Budaya tersebut.
"Tambahan slot yang besar itu akan kita berikan kepada penerbangan-penerbangan luar negeri sehingga semakin banyak turis yang datang ke Indonesia, khususnya ke Yogyakarta dan sekitarnya," ucap Jokowi.
Jalur KA
Sebelumnya, Direktur Angkutan dan Lalu Lintas Dirjen Perkerataapian Kementerian Perhubungan Danto Ristiawan mengatakan, nantinya jalur kereta yang akan dibangun dari Stasiun Wojo, Puworejo hingga menuju ke dalam kawasan Bandara Kulon Progo atau Bandara Internasional Yogyakarta. Jalur tersebut diperkirakan akan sepanjang 5,7 kilometer (km).
"Ada jalur KA (Kereta Api) ke YIA ini akan jadi jalur baru. Jalurnya sepanjang 5,7 km dan akan masuk bandara dari Stasiun Wojo," ujar Danto, Minggu 7 Juli 2019.
Danto pun menambahkan, rel tersebut akan dibangun dengan dua tipe atau campuran yaitu antara rel layang dan rel yang menapak datar. Dengan rincian, 5 km akan dibangun melayang, dan 0,75 km sisanya akan dibangun menapak datar.
Advertisement