Liputan6.com, Jakarta Hujan yang mengguyur pada Rabu, 29 Agustus 2019 menyisakan sampah dari Bogor ataupun dari daerah hulu mengalir ke Sungai Cisadane di bagian wilayah Kota Tangerang.
Terlihat, sampah menumpuk dan menggunung di beberapa titik. Pertama di aliran Cisadane yang berada di bawah Jembatan Asmaul Husna, Cikokol, Kota Tangerang. Karena oleh petugas kebersihan pada Dinas PUPR setempat, dijaring agar tidak meluas aliran sampahnya.
Baca Juga
"Karena hujan, jadi kiriman sampahnya terlalu banyak. Jadi jaring sampah yang di bawah jembatan itu jebol, ngalir lagi sampai pada jaring terakhir di belakang Masjid Agung Ittihad, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang," ujar Kabid Operasi dan Pemeliharaan pada Dinas PUPR, Agus, Kamis (29/8/2019).
Advertisement
Sampah-sampah tersebut akhirnya diangkut ke truk sampah. Bahkan untuk mempercepat proses pengangkutan tersebut, dibutuhkan setidaknya dua alat berat yang stand by di pinggir aliran sungai.
Bila ditotal, Agus memperkirakan ada sekitar 180 kubik sampah yang bakal diangkut dari aliran Sungai Cisadane untuk hari ini saja.
"Sekali angkut itu isinya 20 kubik sampah, dikalikan 6 truk, sekitar 180 kubik sampah. Itu kalau bolak balik lagi, beda lagi jumlahnya akan lebih banyak," tuturnya.
Kemudian sampah-sampah seperti bambu, batang pohon sampai sampah-sampah plastik lainnya akan diangkut menuju Tempat Pembuangan akhir (TPA) Rawa Kucing di Neglasari, Kota Tangerang.
Memang biasanya, sampah akan rutin diangkut dari aliran Sungai Cisadane setiap hari. Biasanya, lanjut agus, hanya 3 truk sampah saja, namun lainnya bila hujan turun, sampah yang diangkut akan berkalilipat.
"Ya begitulah kalau hujan, bisa berkali lipat," ujar Agus.