Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka memperingati ulang tahun MPR RI ke-74, digelar syukuran di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (29/8).
Baca Juga
Tingkatkan Kompetensi Tenaga Kerja Indonesia, Menaker Lepas 750 Peserta Pemagangan ke Jepang
Tinjau Pasar Prawirotaman, Mendag Budi Optimis Harga Bapok Stabil dan Pasokan Terjaga Jelang Nataru
Sikap Tegas Mendag Budi Santoso, Segel Mesin Pompa SPBU di Sleman yang Rugikan Masyarakat Rp1,4 Miliar per Tahun
Acara ini dihadiri oleh Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR Muhaimin Iskandar dan Ahmad Basarah, para anggota MPR, Sekretaris Jenderal MPR Ma'ruf Cahyono, Pimpinan dan anggota Lembaga Pengkajian juga dihadiri perwakilan lembaga-lembaga negara, tokoh-tokoh nasional dan para tokoh lintas agama serta ratusan pegawai di lingkungan Setjen MPR dan tamu undangan.
Advertisement
Dalam sambutannya Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengungkapkan bahwa gelar acara Syukuran HUT MPR Ke-74 tak lepas dari makna besar 'syukur'. MPR bersyukur telah melangkah ke-74 tahun, bangsa ini merdeka. Syukur ada kaitannya dengan nikmat, yaitu adalah nikmat kemerdekaan Bangsa Indonesia.
"Namun yang perlu diingat adalah kenikmatan tersebut tidak datang tiba-tiba, tapi atas pengorbanan para pejuang dan pendiri negeri ini para nenek moyang. Patriot-patriot bangsa yang telah mengorbankan jiwa raga, darah dan air mata. Dengan perjuangan panjang mereka, sampailah bangsa Indonesia meraih apa yang dicita-citakan yakni kemerdekaan," katanya.
Ketika bangsa ini telah merdeka, lanjut Zulkifli Hasan, bagaimana selanjutnya. Tindak lanjutnya adalah mengisi kemerdekaan sesuai dengan visi dan cita-cita bangsa. Untuk menuju kesejahteraan yang berkeadilan yang setara, tidak boleh lagi ada rakyat yang kelaparan atau anak tidak sekolah. Sebab negara dibentuk untuk melindungi dan memakmurkan seluruh tumpah darah Indonesia.
"MPR sendiri dalam perjalanannya terus mengingatkan hal tersebut dan mengingatkan bangsa ini akan nilai-nilai luhur bangsa kita melalui Sosialisasi Empat Pilar yang diperintahan UU," ujarnya.
Acara kemudian semakin khidmat dengan sesi pemotongan tumpeng oleh para Pimpinan MPR RI. Potongan tumpeng pertama kemudian diberikan kepada salah seorang tokoh nasional senior, kemudian dilanjutkan dengan dan ceramah agama Islam yang dibawakan oleh K.H. Ahmad Muwafiq atau lebih dikenal dengan Gus Muwafiq.
Dalam ceramahnya, Gus Muwafiq menyampaikan selamat atas perjalanan MPR RI hingga sampai ke-74 tahun. "Majelis Permusyawaratan Rakyat bagi saya adalah sebuah monumen besar persatuan bangsa Indonesia."
"MPR bukan nama yang datang dengan tiba-tiba, tapi nama yang dipilih para pendiri bangsa yang menyadari bahwa Indonesia memiliki keragaman yang besar yang keberagaman suku, agama, adat dan kepercayaan yang dengan kesepakatan bulat memilih bersatu di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI, itu yang harus disyukuri dan dijaga terus sampai kapanpun."
Acara syukuran itu kemudian diakhiri dengan doa bersama para Pimpinan MPR dan seluruh undangan yang hadir termasuk para tokoh lintas agama untukpersatuan, kesatuan dan kejayaan Indonesia.
(*)