Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 381 personil pasukan Brigade Mobil (Brimob) yang semula diperbantukan ke Provinsi Papua Barat digeser ke Nabire, Papua untuk memperkuat pengamanan di daerah tersebut.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Barat, AKBP Mathies Krey mengatakan, dari 13 (SSK) personil Brimob yang diperbantukan ke Papua Barat saat ini tersisa 9 SSK. Pasukan bawah kendali operasi tersebut akan dioptimalkan untuk memulihkan situasi keamaanan di daerah ini.
"Saat personil yang diperbantukan di Papua Barat tersisa 875 orang, 381 sudah digeser ke Nabire. Mereka diberangkatkan kemarin (Sabtu 31/8) ke Nabire," ujar Krey di Manokwari, Minggu 1 September 2019.
Advertisement
Di Fakfak pasukan BKO yang ditempatkan sebanyak 197 personil, Manokwari 378 personil dan Sorong 300 personil. Mereka berasal dari sejumlah Polda di wilayah tengah dan timur seperti Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Bali, dan Kalimantan Timur.
Krey mengutarakan, situasi keamanan di Papua Barat saat ini sudah jauh lebih baik. Arus lalu lintas berjalan lancar baik darat maupun laut. Masyarakat pun sudah kembali beraktivitas seperti biasa.
Dia berharap, situasi ini terus berlanjut sehingga masyarakat lebih nyaman untuk beraktivitas. Begitu pula aparat pemerintah dalam melaksanakan tugas pelayanan kepada masyarakat.
"Kita sudah aman, di Manokwari, Sorong dan Fakfak. Seluruh aktivitas sudah berjalan, termasuk kegiatan ekonomi, pendidikan serta layanan kesehatan. Kita jaga sama-sama agar situasi seperti ini terus berlanjut," ucap Krey seperti dilansir dari Antara.Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Rangkul Tokoh Masyarakat
Meskipun personil bantuan di Papua Barat berkurang, Polda Papua Barat optimistis situasi keamanan di Manokwari, Sorong, Fakfak serta daerah lain yang sempat terjadi aksi akan segera pulih Menurutnya, personil pengamanan di daerah itu cukup. Polri dibantu TNI dalam untuk mengamankan Papua Barat.
"Pasukan TNI jumlahnya tidak sedikit, dan mereka siap turun kalau sudah ada komando. Kita jalan sama-sama untuk mendorong Papua Barat pulih," ujar dia.
Selain mempertebal kekuatan, kata Krey, Polda bersama Kodam XVIII/Kasuari serta pemerintah daerah terus berkomunikasi dengan para tokoh adat, masyarakat, pemuda, agama serta tokoh perempuan.
Selain mencegah aksi rusuh susulan, itu dilakukan untuk mempercepat proses pemulihan keamanan.
"Masyarakat tentu cukup trauma terhadap aksi tanggal 19 di Manokwari, 19 dan 20 di Sorong serta 21 di Fakfak. Begitu pula aksi di Jayapura baru-baru ini. Maka kita hadir untuk memberi rasa aman, rasa nyaman sehingga masyarakat bisa beraktivitas tanpa was-was," kata dia.
Advertisement