Liputan6.com, Tegal: Sekitar 5.000 hektare areal perkebunan tebu siap panen di lingkungan pabrik gula PT Perkebunan Nusantara IX Jawa Tengah habis terbakar. Akibatnya, para petani tebu mengalami kerugian sekitar Rp 7,5 miliar. "Ada unsur sabotase dalam musibah ini," kata Fathudin Rosyid, Ketua Asosiasi Tebu Rakyat Indonesia Jateng, baru-baru ini.
Menurut Fathudin, kecil kemungkinan aksi pembakaran dilakukan oleh para petani. Ia menduga ada sekelompok orang yang membakar lahan tebu, mengingat belakangan gula impor sangat banyak di pasaran. Namun, Fathudin belum bisa memastikan pelaku pembakaran.
Fathudin mengatakan, kebakaran hampir merata terjadi di pabrik gula yang berada di bawah PT Perkebunan Nusantara IX Jateng. Dari PG Pangkah Tegal, PG Jatibarang Brebes, PG Sumberharjo Pemalang, PG Sragi Pekalongan Mojo, PG Gondangbaru Solo, PG Rendeng Kudus, hingga PG Trangkil Pati. Kondisi terparah terjadi di wilayah Tegal dan Brebes [baca: Petani Kecewa, Ladang Tebu Dibakar].
Administratur PG Pangkah Tegal Sumartono menaksir areal perkebunan tebu yang dibakar mencapai 25 persen. Namun, pihaknya selalu kesulitan menangkap para pembakar karena mereka selalu berpindah-pindah tempat. Seorang warga bernama Gofur menceritakan, tanpa diketahui sumbernya, tiba-tiba api sudah membakar kebun tebu dekat rumahnya. Akibatnya, kandungan remendemen dalam tebu jadi rendah sehingga ketika diproses di pabrik hasil gulanya sangat jelek.(ULF/Sugihartono dan Budiharto)
Menurut Fathudin, kecil kemungkinan aksi pembakaran dilakukan oleh para petani. Ia menduga ada sekelompok orang yang membakar lahan tebu, mengingat belakangan gula impor sangat banyak di pasaran. Namun, Fathudin belum bisa memastikan pelaku pembakaran.
Fathudin mengatakan, kebakaran hampir merata terjadi di pabrik gula yang berada di bawah PT Perkebunan Nusantara IX Jateng. Dari PG Pangkah Tegal, PG Jatibarang Brebes, PG Sumberharjo Pemalang, PG Sragi Pekalongan Mojo, PG Gondangbaru Solo, PG Rendeng Kudus, hingga PG Trangkil Pati. Kondisi terparah terjadi di wilayah Tegal dan Brebes [baca: Petani Kecewa, Ladang Tebu Dibakar].
Administratur PG Pangkah Tegal Sumartono menaksir areal perkebunan tebu yang dibakar mencapai 25 persen. Namun, pihaknya selalu kesulitan menangkap para pembakar karena mereka selalu berpindah-pindah tempat. Seorang warga bernama Gofur menceritakan, tanpa diketahui sumbernya, tiba-tiba api sudah membakar kebun tebu dekat rumahnya. Akibatnya, kandungan remendemen dalam tebu jadi rendah sehingga ketika diproses di pabrik hasil gulanya sangat jelek.(ULF/Sugihartono dan Budiharto)