Sukses

Khofifah Minta Tak Ada Kekerasan Fisik Maupun Verbal Dalam Ospek

Orientasi mahasiswa atau siswa, kata Khofifah, pada dasarnya merupakan pengenalan kehidupan kampus atau lingkungan sekolah.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengingatkan, orientasi pengenalan kampus atau ospek harus jauh dari kekerasan. Kekerasan tersebut bisa saja bersifat fisik maupun verbal.

"Mari kita bangun sopan santun, bangun karakter integritas masing-masing diri di antara para senior dan junior," katanya di Universitas Islam Malang (Unisma), Senin, 2 September 2019.

Orientasi mahasiswa atau siswa, kata Khofifah, pada dasarnya merupakan pengenalan kehidupan kampus atau lingkungan sekolah. Ospek di Perguruan Tinggi sesungguhnya lebih pada pengenalan di antaranya tentang Tridarma Perguruan Tinggi.

"Saya mohon kita bisa mengikuti bersama dalam suasana yang juga lebih memberikan equal treatment. Jadi equality di antara mahasiswa apakah mahasiswa baru atau yang senior rasanya harus membangun equality di antara mereka," ujarnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Hubungan Antara Senior dan Junior

Khofifah menjelaskan, seharusnya senioritas dan junioritas dilakukan dalam konteks keilmuan. Harapannya senior dan junior dapat saling menghormati serta menyayangi, sehingga terbangun suasana harmoni.

"Senioritas adalah bagian dari proses di mana kita akan mendapatkan pendalaman keilmuan, pengalaman dari senior. Yang junior menghormati yang senior, yang senior menyayangi yang junior. Format-format seperti itu yang harus kita bangun dalam kehidupan yang penuh harmoni," pungkasnya.

Sementara dalam kuliah umumnya, Khofifah menyampaikan kisah sukses sejumlah milenial dalam industri kreatif yang patut ditiru.

Proses kuliahnya sendiri berlangsung dinamis, di mana Ketua Muslimat NU ini memilih berjalan-jalan di antara mahasiswa seraya membagikan boneka.

Reporter : Darmadi Sasongko

Sumber: Merdeka