Sukses

Ini 3 Langkah Strategis Pemerintah Siapkan Tenaga Kerja di Era Revolusi 4.0

Untuk mewujudkannya, pihaknya antara lain tengah menyiapkan program Triple Skilling, yakni skilling, up-skilling, dan re-skilling.

Liputan6.com, Balikpapan - Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tentang ketenagakerjaan Indonesia per Februari 2019, dominasi usia produktif kerja mencapai 67,5 persen pada 2018-2035. Hal tersebut mendatangkan banyak peluang sekaligus tantangan.

Hal tersebut mendorong pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pembinaan, Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kementerian Ketenagakerjaan RI menyikapi secara bijaksana setiap potensi dan mengarahkannya kepada kekuatan.

Demikian disampaikan Dirjen Binalattas Bambang Satrio Lelono dalam Seminar Nasional kedua pra-Munas Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) di Hotel Gran Senyiur Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (7/9/2019).

Bambang mengatakan, pihaknya mendorong pemanfaatan teknologi bagi kehidupan dalam membentuk lingkungan sosial, ekonomi, dan budaya yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Untuk mewujudkannya, pihaknya antara lain tengah menyiapkan program Triple Skilling, yakni skilling, up-skilling, dan re-skilling.

"Program skilling antara lain dengan melakukan pelatihan di BLK (Balai Latihan Kerja), pemagangan dalam negeri dan luar negeri, dan fasilitas inti mencakup biaya pelatihan dan insentif pasca training," papar Bambang.

Dalam program up-skilling, pihaknya akan menggelar pelatihan perusahaan di BLK melalui mekanisme kerja sama, dan pengembangan peningkatan kompetensi SDM di perusahaan lewat program Super Tax Deduction yang secara hukum berlandaskan PP Nomor 45 Tahun 2019.

"Pilot project yang dilakukan tahun ini antara lain pelatihan untuk 20 ribu tenaga kerja yang ter-PHK dengan menggunakan dana operasional BPJS TK," jelas Bambang.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Migrant CARE Wahyu Susilo dalam kesempatan tersebut menyoroti sebaran tenaga kerja di Indonesia. Pihaknya telah bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan dalam pendataan sebaran tenaga kerja dengan aplikasi DeskBumi.

"Kita bisa mendapatkan data by name-by address mobilitas pekerja. Nah, bagaimana ini di-scaling up dan ada industri yang masuk di sini.

Menurutnya, data-data tersebut penting untuk memetakan sebaran tenaga kerja, terutama yang baru pulang dari luar negeri agar mendapat ruang yang bisa untuk mengaplikasikan keterampilan yang ia peroleh.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Jelang Munas Kagama

Seminar ini antara lain menghadirkan Menteri Ketenagakerjaan RI Muhammad Hanif Dhakiri (Keynote Speaker) dan pembicara lain yaitu Sukamdi (Fakultas Geografi UGM), dan Aji Erlangga Martawireja.

Seminar ini berlangsung atas kerja sama PP Kagama dan Pengda Kagama Kaltim, dan merupakan rangkaian Seminar Nasional di lima kota lima pulau (Medan, Balikpapan, Semarang, Manado, dan Bali) menjelang Munas XIII Kagama di Bali pada 15-17 November 2019.

Pada Munas Kagama mendatang, Presiden Joko Widodo yang merupakan alumnus Fakultas Kehutanan UGM dijadwalkan hadir dan secara resmi membuka Munas.