Liputan6.com, Jakarta - 10 anggota Bhayangkari Papua mengikuti kegiatan Misi Budaya di Frankfurt, Jerman. Mereka berasal dari Kabupaten Jayapura, Merauke, Biak, Asmat, dan Memberamo Tengah. Para anggota Bhayangkari ini mengajarkan cara membuat noken di Weltkultur Museum.
"Saya bersama rekan saya, Sensi Yelipele mempertontonkan cara membuat kerajinan tangan noken yang telah menjadi pelajaran muatan lokal Papua ke hadapan pengunjung pameran selama dua hari," kata seorang anggota Bhayangkari Daerah Papua, Maria Waknakap dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Selasa (3/9/2019).
Menurut Maria, membuat noken merupakan budaya yang wajib dipelajari perempuan di Papua, tak terkecuali para anggota Bhayangkari.
Advertisement
"Kami harus bisa buat tas noken. Kami diajarkan cara buatnya dari kecil oleh ibu kami, juga diajarkan di sekolah," ucap Maria.
Baca Juga
Demo pembuatan Noken sendiri merupakan kerjasama KJRI Frankfurt dengan Museum der Weltkulturen di Frankfurt. Demo ini bertujuan untuk mengenalkan cara pembuatan tas tradisional Indonesia dan keunikannya kepada masyarakat di Frankfurt.
Museum ini memamerkan berbagai kerajinan dan benda-benda seni dari berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Museum yang terletak di pinggir sungai Main tersebut memamerkan berbagai barang seni asal Indonesia dari berbagai suku dan budaya. Koleksi Museum der Weltkulturen meliputi lebih dari 65.000 benda seni yang berasal dari Oseania, Australia, Asia Tenggara, Amerika, Afrika, dan Eropa.
Selain kerajinan khas Papua, delegasi Bhayangkari juga unjuk kebolehan dengan menampilkan beberapa tarian dari Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.
Tak hanya itu, sejumlah makanan khas nusantara dan kerajinan tangan lainnya juga ditampilkan dalam acara ini.