Liputan6.com, Jakarta - Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (capim KPK) Nawawi Pomolango menyinggung soal lobi-lobi yang dilakukan komisioner KPK Saut Situmorang ke Desmond Mahesa. Saut sempat melobi Desmond sebelum lolos menjadi pimpinan lembaga antirasuah.
"Seorang Saut Situmorang yang barangkali pernah melobi bapak, beda dengan Nawawi," ujar Nawawi kepada Desmond saat fit and proper test di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/9/2019).
Baca Juga
Nawawi mengklaim dirinya tak akan mengikuti cara Saut agar diterima menjadi komisioner lembaga antirasuah.
Advertisement
"Nawawi tidak pernah melobi dengan bapak seperti Pak Saut Situmorang lakukan seperti yang bapak ceritakan," ucap dia.
Sementara itu, Desmond Mahesa mengatakan, apa yang disampaikan Nawawi dalam paparannya hanya sekedar janji manis.
"Saya pikir sama saja omong kosongnya. karena contoh anda mengutip Joko Widodo, dalam agendanya tentang pencegahan terutama keuangan negara, perijinan dan tata niaga, memangnya pemerintah sudah bisa mengambilkan ini" kata Desmond.
Dia mengatakan, KPK saat ini hanya fokus pada penindakan tanpa pencegahan. Dia pun minta penjelasan bagaimana bisa melakukan pencegahan itu. Dia meminta pimpinan KPK mendatang dapat mengubah hal itu.Â
"Kesan saya anda juga berlebihan dan mengamputasi KPK juga yang tidak berdaya kalau anda tak bisa memaparkan dan jawab bagaimana pencegahan bila anda kami pilih," kata Desmond.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Lobi-lobi Komisioner KPK
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Saut Situmorang menanggapi pernyataan Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond Junaedi Mahesa soal adanya lobi-lobi dari calon pimpinan (capim) KPK untuk menjabat komisioner lembaga antirasuah.
Saut mengatakan, lobi-lobi untuk menduduki jabatan adalah hal yang wajar. Pasalnya, menurut Saut, hal itu tidak bertentangan dengan Undang-Undang (UU) KPK.Â
"Kan yang memilih (pimpinan KPK) Komisi III, ya lobi ke anggota Komisi III. Ini lho program ane Bro Desmond," ujar Saut saat dikonfirmasi, Senin (9/9/2019).
Saut menyebut lobi-lobi menjadi pimpinan KPK sama halnya seperti kampanye. Wajar menurutnya jika dirinya ingin lebih dikenal oleh publik termasuk Komisi III yang menentukan lima nama pimpinan KPK. Menurut Saut, lobi yang dia lakukan ke Komisi III saat itu adalah seni melobi.
"Itu tidak dilarang UU KPK itu namanya kampanye, apalagi waktu itu kami kan belum dikenal makhluk apa kami ini, itu namanya the art of negotiations (seni negosiasi)," kata Saut.
Saut menjelaskan, dalam proses pemilihan capim KPK, nantinya akan melalui proses fit and proper test di Komisi III DPR. Dalam lobi-lobi itu, menurut Saut bukanlah menyiratkan hal yang negatif. Saut mengakui pertemuannya dengan Desmond di salah satu restoran. Namun, dia tidak mengingat lokasi rumah makan tersebut. "Lobinya direstoran sambil makan siang," kata Saut.
Â
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement