Liputan6.com, Jakarta - Indonesia Corruption Watch (ICW) menyindir sejumlah aktivis yang kini menjadi pejabat Istana. ICW menyindir mereka yang tak lagi bersuara saat Presiden Jokowi menyetujui pembahasan revisi UU KPK yang diusulkan DPR.
Hal ini disampaikan ICW dalam akun instagram @sahabaticw, Kamis 12 September 2019. Dalam akun instagram-nya, ICW mengunggah poster bergambar 8 aktivis.
Baca Juga
"Mohon bantuan teman-teman @kontras_update untuk menemukan para senior yang terhormat ini, karena mereka telah pergi tanpa pesan di tengah kegentingan kerja-kerja pemberantasan korupsi dan penegakan hak asasi manusia," tulis akun ICW dikutip, Jumat (13/9/2019).
Advertisement
Ada tagar Tolak Revisi UU KPK dan tagar Save KPK dalam postingan tersebut.
Adapun para aktivis yang disindir oleh ICW antara lain Kepala Staf Khusus Presiden Teten Masduki, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi SP, dan Tenaga Ahli Utama Kedeputian V Kantor Staf Presiden Ifdhal Kasim.
Kemudian, Komisaris Utama perusahaan BUMN PT Adhi Karya Fadjroel Rachman, Anggota Dewan Komisaris Pertamina Alexander Lay, Deputi V Kantor Staf Presiden Jaleswari Pramodhawardani, Komisaris Utama BRI Andrinod Chaniago, serta Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Abetnego Tarigan.
Â
Â
ICW menyebut mereka hilang karena terlalu dekat dengan Istana. Sementara untuk Johan Budi, mereka menyebut mantan Juru Bicara KPK itu hilang sejak masuk ke perut banteng.
Teten Masduki enggan berkomentar banyak terkait kritik tersebut. Teten yang dulunya adalah aktivis ICW menilai wajar apabila para pegiat antikorupsi itu marah terhadap revisi UU KPK.
"Wajar lah mereka (ICW) marah," kata Teten di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (13/9/2019).
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Johan Budi
Hal yang sama juga dikatakan oleh Jaleswari yang dikenal sebagai aktivis HAM. Dia mengaku paham kekecewaan yang tengah diluapkan oleh ICW.
"Saya memahami kawan-kawan ini sedang kecewa. Karenanya, saya tidak ingin berpolemik lebih lanjut soal ini, pesannya sudah tersampaikan," jelasnya kepada wartawan.
Sementara itu, saat dimintai tanggapan oleh Liputan6.com, Johan Budi SP ogah berkomentar terkait sindiran ICW tersebut. Johan Budi saat ini lolos menjadi anggota DPR RI periode 2019-2024 lewat PDIP.
Advertisement