Liputan6.com, Jakarta Kepergian BJ Habibie untuk selamanya pada 11 September 2019 lalu menuai rasa duka mendalam masyarakat Indonesia. Peristirahatan terakhirnya di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, juga ramai dikunjungi.
Banyak orang yang mengambil swafoto alias selfie di makam sang jenius Tanah Air ini. Tak sedikit, yang rela berdesak-desakan demi sebuah foto bersama nisan mendiang BJ Habibie.
Baca Juga
Potret mengenai hal ini pun tersebar dan menjadi viral di media sosial, kemudian mengundang rasa prihatin, bahkan kemarahan warganet.
Advertisement
Terkait hal ini, Menteri Sosial Agus Gumiwang turun tangan. Dia menurunkan petugas keamanan, agar makam tersebut tidak hanya digunakan untuk melakukan swafoto (selfie) saja.
"Kita tempatkan dua orang satpam di samping makam selama sebulan untuk menjaga peziarah agar berziarah dengan berdoa dan mendoakan Pak Habibie, bukan hanya untuk berselfie-selfie dengan nisan," kata Agus kepada Liputan6.com, Minggu (15/9/2019).
Dia menuturkan, ini bukan untuk mempersulit atau melarang warga berziarah ke makam Presiden ketiga Republik Indonesia itu. Ini dilakukan semata-mata, masyarakat yang ingin berdoa untuk almarhum tidak terganggu.
"Sekali lagi, kami tidak pernah mempersulit bagi peziarah yang ingin mendoakan Pak Habibie di sana, bahkan kami berharap agar masyarakat datang untuk mendoakan beliau," pungkasnya.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Warganet Marah
Sebelumnya, banyaknya masyarakat yang melakukan swafoto dan diunggah di media sosial, menjadi ramai perbincangan warganet. Fenomena ini ternyata mengundang rasa prihatin, bahkan kemarahan warganet.
Pasalnya, mereka menilai hal ini tak layak dilakukan, apalagi di makam BJ Habibie yang merupakan seorang tokoh besar Indonesia.
Tak hanya di Instagram, pengguna Twitter pun miris melihat pemandangan ini.
Mereka ada yang mengecam, tapi ada pula yang mencoba berpikir positif mengenai perilaku warga yang melakukan swafoto di makam almarhum.
Advertisement