Liputan6.com, Banyuwangi Banyuwangi Festival di bulan September ini menghadirkan beragam event menarik. Salah satunya atraksi wisata olahraga atau sports tourism. Dua ajang sports tourism baru saja sukses digelar di Banyuwangi adalah Savana Duathlon, dan International Tour De Banyuwangi Ijen (ITdBI). Setelah dua event ini, Banyuwangi sudah disibukkan lagi kompetisi balap sepeda International Tour de Banyuwangi Ijen yang digelar pada 25-28 September 2019.
Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, sports tourism telah menjadi bagian atraksi wisata Banyuwangi khususnya untuk menggaet wisatawan pecinta olahraga. Banyuwangi sendiri memiliki banyak sports tourism berbasis olahraga lari, dan bersepeda.
Baca Juga
“Olahraga lari dan bersepeda ini peminatnya luas. Bukan hanya kalangan atlet profesional saja. Dua jenis olahraga ini punya pehobi berbasis komunitas yang solid, dan merata di Indonesia,” kata Bupati Anas, Senin.
Advertisement
Savana Duathlon, dikatakan oleh Bupati Anas merupakan event pertama yang digelar Banyuwangi. "Kami ingin olahraga ini menjadi genre olahraga baru yang menjadi bagian spors tourism daerah,” ujar Bupati Anas.
Para peserta Banyuwangi Savana Duathlon berkompetisi lari dan bersepeda di area Taman Nasional Alas Purwo. Taman Nasional Alas Purwo adalah sebuah kawasan yang saat ini berstatus sebagai geopark nasional, dan cagar biosfer dunia.
Taman nasional dengan luas 44.037 hektare ini memiliki banyak keindahan yang bisa dinikmati. Di antaranya terdapat keanekaragaman hayati, dan budaya, yang terdiri dari 700 flora, 50 jenis mamalia, 320 burung, 15 jenis amfibi, dan 48 jenis reptil.
“Peserta bisa merasakan sensasi kompetisi lari, dan bersepeda dengan rute yang eksotis sambil menghirup oksigen yang terbersih di dunia,” kata Anas. Selain itu, peserta juga diajak melintasi jalan-jalan dengan panorama pegunungan jati, hutan tropis yang penuh dengan flora, dan fauna yang sangat indah.
Kompetisi Savana Duathlon mengambil start, dan finis di Taman Nasional Alas Purwo. Pada etape pertama, peserta mengawali perlombaan dengan berlari sejauh 6,4 kilometer. Start dari Pantai Pancur menuju Triagulasri sejauh 3,2 kilometer. Kemudian peserta kembali lagi ke Pancur dengan rute sejauh 3,2 kilometer.
Setelah itu, melanjutkan dengan kompetisi bersepeda sejauh 27 kilometer. Start dari Pantai Pancur menuju Rowobendo, pintu menuju Taman Nasional Alas Purwo sejauh 13,5 kilometer. Kemudian peserta kembali lagi ke Pantai Pancur.
International Tour de Banyuwangi Ije
Ajang sport tourism berikutnya yang tak kalah seru adalah International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI). Salah satu balapan bergengsi di Indonesia ini akan dilangsungkan 25-28 September 2019. Event yang telah digelar ke sembilan kalinya ini bakal digelar dalam empat etape. Rute yang ditempuh sejauh 600 kilometer.
“ITdBI telah menjadi ikon sport tourism daerah. Sekaligus salah satu event yang membuat Banyuwangi disebut sebagai kota balap sepeda di Indonesia. Ratusan pembalap sepeda profesional dari dalam, dan luar negeri, akan bertanding menjadi yang terbaik di ajang ini,” cetus Anas.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Wawan Yadmadi mengatakan ITdBI tahun ini bakal diikuti tim-tim balap sepeda berprestasi dunia. Seperti Team UKYO (Jepang), Terengganu Inc. TSG Cycling Team (Malaysia), KINAN Cycling Team (Jepang), dan Team Sapura Cycling (Malaysia). Mereka adalah tim-tim yang berprestasi dalam rangkaian 2019 UCI Asia Tour.
Team UKYO misalnya. Mereka adalah juara Tour de Tochigi, Jepang, Maret lalu. Team Sapura Cycling juga cukup berjaya tahun ini. Mereka mengirimkan pembalapnya menjadi yang terbaik pada Tour de Langkawi, dan Tour de Iskandar Johor. Sapura juga tercatat sebagai juara Tour de Singkarak 2018.
Sementara Terengganu Cycling Team berjaya pada Oita Urban Classic di Jepang, 11 Agustus lalu. Sedangkan Kinan Cycling Team yang diperkuat Thomas Lebas, adalah juara Tour de Indonesia 2019.
Bukan hanya itu, ITdBI 2019 juga diikuti oleh tim nasional Indonesia, dan beberapa negara seperti Filipina, dan Malaysia. “Ajang ITdBI ini menjadi persiapan bagi tim-tim ini untuk menambah poin menuju ajang Olimpiade 2020 di Jepang,” imbuh Wawan.
Ajang balap sepeda tahunan yang telah masuk kalender resmi federasi sepeda dunia (UCI) sejak 2012 ini akan menyajikan rute mulai dari perkotaan, persawahan, perkebunan hingga hawa pegunungan kaki Gunung Ijen. ITdBI 2019 akan mengusung tagline; ‘Bike to Life, Bike to Nature’.
(*)