Liputan6.com, Jakarta - Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Ahmad Syafii Maarif alias Buya Syafii meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi memilih menteri yang setia dan tak bikin kacau.
Hal ini disampaikan Buya Syafii usai bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (19/9/2019).
"Jadi ada persoalan integritas, kompetensi, profesionalisme. Boleh dari partai, ndak papa. Tapi yang setia kepada presiden. Jangan yang bikin kacau," kata Buya Syafii di lokasi.
Advertisement
Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah itu mengaku turut membahas masalah kabinet dengan Jokowi. Buya Syafii berpesan agar mantan Gubernur DKI Jakarta itu memilih menteri yang profesional dan berintegritas di kabinet periode keduanya.
"Soal menteri, pilih kabinet yang bagus, yang betul-betul. Dari partai juga boleh, tapi orang yang profesional, punya integritas. Itu aja," jelasnya.
Sebelumnya, Dewan Pengarah BPIP mengusulkan agar Presiden Jokowi membentuk kabinet zaken jika terpilih kembali sebagai Presiden periode 2019-2024.
Kabinet zaken adalah kabinet yang jajaran menterinya berasal dari kalangan ahli dan bukan representasi partai politik tertentu. Buya Syafii meyakini dengan membentuk kabinet zaken, Jokowi akan menjadi Kepala Negara yang berdaulat.
"Kabinet yang lalu ini menurut saya banyak bolongnya," ucap Buya Syafii di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis 9 Mei 2019.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Komposisi Menteri Didominasi Profesional
Jokowi sendiri memastikan komposisi menteri sudah terpenuhi. Kalangan profesional diberikan ruang lebih ketimbang partai politik di kabinet 2019-2024.
"Kabinet sudah final. Komposisi 45 persen parpol, 55 profesional," ujar Jokowi saat bertemu pemimpin redaksi media massa di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 14 Agustus 2019.
Advertisement