Sukses

Rangkaian Ucapan Pamit Imam Nahrawi Saat Mundur dari Menpora

Setelah mengundurkan diri sebagai Menpora, Imam Nahrawi pamit kepada para pegawainya.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi sudah menemui Presiden Jokowi usai ditetapkan sebagai tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Imam Nahrawi salat duhur di Kantor Kemenpora, Jakarta pada Kamis, 19 September 2019. Rupanya, ia sekalian pamit kepada anak buahnya.

Imam melakukan rapat tertutup dengan anak buahnya, mulai dari pejabat eselon I hingga IV di jajaran Kemenpora. Dia menyampaikan beberapa pesan, salah satunya adalah meminta kepada anak buahnya agar tetap terus berkarya.

Imam Nahrawi juga menyampaikan permintaan maaf kepada Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK.

"Dengan ucapan terimakasih, terimakasih dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada presiden Bapak Jokowi dan bapak Wapres Jusuf Kalla," ujar Imam dalam konferensi pers di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta.

Imam juga menyampaikan permintaan maafnya kepada Ketum PKB Muhaimin Iskandar. Selain itu juga kepada Ketum PBNU Said Aqil dan jajaran Kemenpora.

Berikut ungkapan kata perpisahan Menpora Imam Nahrawi kepada anak buahnya usai ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dihimpun Liputan6.com:

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 7 halaman

Ingatkan Olahraga Tetap Bangkit

Kamis, 19 September 2019 pagi, Imam Nahrawi telah menyerahkan surat pengunduran dirinya sebagai Menpora RI kepada Jokowi. Ini terkait dengan status Imam sebagai tersangka terkait kasus dugaan suap dana hibah KONI.

"Sejak sore ini, saya mohon pamit dari Kemenpora. Tugas saya di sini sudah selesai, setelah ini ada tugas baru yang harus saya selesaikan. Mohon doa agar saya kuat dan menjalaninya sepenuh hati," ujar Imam Nahrawi di hadapan wartawan.

Imam juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran stafnya dan semua pihak yang selama ini telah bekerja sama dengan membantu dirinya selama menjabat sebagai Menpora selama lima tahun kurang.

"Jangan pernah berhenti berkarya, membuat inovasi dan mencari terobosan baru, sekaligus mendedikasikan diri secara penuh untuk negeri. Olahraga Indonesia harus terus bangkit," ujar Imam Nahrawi.

 

3 dari 7 halaman

Mundur untuk Fokus Kasus

Imam Nahrawi menyampaikan pengunduran dirinyanya kepada publik. Dia mengaku saat ini akan fokus menghadapi proses hukum yang menjadikan dirinya sebagai tersangka kasus suap dana hibah KONI.

"Saya harus fokus menghadapi dugaan tuduhan KPK dan sudah barang tentu saya harus mengikuti proses hukum yang ada dengan sebaik mungkin,” ucap Imam Nahrawi.

Imam pun menyangkal berbagai tudingan yang dituduhkan KPK kepadanya. Sejauh ini pihaknya masih terus menunggu proses hukum yang diantaranya pengumpulan alat-alat bukti di tangan KPK.

"Dengan terus-menerus mendorong prinsip praduga tak bersalah, sekaligus kita menunggu sebaik-baiknya nanti alat-alat bukti yang dimiliki KPK dengan tanpa membuat wacana terlebih dahulu karena saya tidak seperti yang dituduhkan mereka," kata Politikus Partai Kebangkitan bangsa (PKB) itu.

"Kita ikuti proses semuanya dengan baik sebagai warga negara yang taat hukum dan sekali lagi saya ingin fokus menghadapi itu," imbuh Imam.

 

4 dari 7 halaman

Minta Jaga Prestasi

Imam Nahrawi menyampaikan dirinya sudah mengundurkan diri dari kursi Menpora untuk fokus menghadapi kasus yang sedang menjeratnya.

Politisi PKB itu berharap para koleganya di Kemenpora tetap bekerja baik dan mengejar prestasi.

"Saya berharap kepada seluruh sahabat-sahabat saya di sini, tetap bekerja dengan baik tetap melakukan yang terbaik tunjukkan prestasi demi prestasi," kata Nahrawi di Kemenpora.

Ia meminta pada mantan anak buahnya agar prestasi dan kesuksesan di Asian Games menjadi acuan untuk terus bekerja baik.

"Karena kita pernah melakukan dan melaksanakan tugas besar negara Asian Games dan para games dan beberapa multi event yang lain dan sukses dan terus bekerja, jangan pernah berhenti berkarya berinovasi mencari terobosan sekaligus bekerja secara penuh kepada negeri ini," ujarnya.

Imam Nahrawi berharap olahraga Indonesia terus bangkit dan berprestasi, ia jmeminta dukungan semua pihak untuk mendukung para atlet.

"Karena olahraga harus terus bangkit kepada para atlet pelatih pengurus cabor dan seluruh stakeholder olahraga termasuk wartawan yang terus memberikan support kepada olahraga dan teruslah berlatih dan bertanding. Tunjukkan Indonesia adalah negara besar yang menjadi rujukan dari negara manapun dalam hal prestasi," jelasnya.

 

5 dari 7 halaman

Yakin Penggantinya Siap Bekerja Siang Malam

Imam Nahrawi mengatakan, siapa yang akan menggantikan dirinya sebagai Menpora sepenuhnya menjadi hak prerogatif Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Saya serahkan seluruhnya kepada Presiden untuk mengangkat pelaksana tetap (Plt) maupun pengganti saya," tegas Imam.

Dia mengatakan, jika pada masa kepemimpinannya di Kemenpora selama 4 tahun 11 bulan banyak hal yang belum memuaskan, dirinya memohon maaf. Namun begitu, lanjut dia, mereka yang bekerja di Kemenpora akan tetap menjalankan tugas-tugasnya seperti biasa.

"Insyaallah pejabat-pejabat di belakang saya ini akan terus bekerja siang dan malam untuk Menaikkan bendera Merah Putih setinggi-tingginya di antara bendera-bendera negara lain di ajang selanjutnya," ujar Imam.

Dia juga memastikan bahwa pejabat baru pengganti dirinya sudah bisa memasuki ruangan kerja Menpora yang sudah dia bersihkan.

"Saya packing dulu tadi di, saya harus packing baju-baju, buku-buku, dokumen-dokumen agar nanti pengganti saya berikutnya itu sudah siap masuk ke ruang kerja," jelas Imam.

 

6 dari 7 halaman

Terimakasih kepada Para Pegawai

Imam Nahrawi berpesan kepada anak buahnya agar penetapan tersangka dirinya tidak mengganggu program kerja di Kemenpora. Dia berharap, ajang-ajang olahraga baik skala nasional maupun internasional tetap berjalan dengan baik.

Politikus PKB itu mengaku, tak pernah menyangka respons para pegawainya di Kemenpora akan hangat dan bernuansa kekeluargaan saat ia berpamitan.

"Saya senang karena tadi suasana ketika saya pamitan dengan keluarga besar saya betul-betul tidak seperti yang saya duga, betul-betul rasa kekeluargaan yang sangat mendalam," kata Imam.

Dia pun menyampaikan permohonan maafnya sekaligus mengucapkan terimakasih atas pengorbanan para pegawai Kemenpora dalam menyukseskan hajatan-hajatan besar pemerintah.

"Terima kasih atas kerjasama pembagian tugas sampai perjuangan dan pengorbanan para staf-staf saya di sini yang tidak kenal waktu, 24 jam lebih. Seperti wartawan juga meninggalkan istri suami anak-anak hanya untuk mengabdi dalam sebuah pekerjaannya yang sangat mulia," ucapnya.

 

7 dari 7 halaman

Semangati Anak Buahnya

Di hadapan pegawai Kemenpora, Imam Nahrawi berpesan agar tidak putus asa dan selalu optimis menghadapi segala bentuk cobaan.

Seperti yang dialaminya saat ini. Imam hanya meminta doa dan dukungan agar kuat menghadapi persoalan yang membelitnya.

"Dalam keadaan apapun harus yakin, optimis dan melaksanakan semua yang ada di depan kita dengan tulus, ikhlas. Izinkan saya berjuang, semoga Allah memberi pertolongan. Untuk teman-teman yang juga punya masalah. Sekecil apapun, semoga Allah berikan kemudahan. Sehingga kita bisa lewati setiap ujian dari Allah."

Dia juga berulang kali memuji pegawai di Kemenpora yang selalu bekerja penuh semangat dan tak kenal lelah.

"Sejak sore hari ini, saya mohon pamit dari Kemenpora. Setelah ini saya akan hadapi tugas baru dan mohon doanya supaya saya bisa laksanakan dengan kuat, sepenuh hati. Izinkan saya tinggalkan kantor ini," tutupnya.