Sukses

Penataan Cikini Berkonsep Seni Budaya, Pemprov DKI Siapkan Media Mural

Selain mural, medium itu bisa dimanfaatkan untuk membuat lukisan dan karya seni lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - Penataan kawasan Cikini, Jakarta Pusat, akan mengedepankan konsep seni dan budaya. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan ruang-ruang bagi warga Jakarta untuk mengekspresikan kreativitasnya, seperti media mural.

Kepala Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta Hari Nugroho mengatakan, di sepanjang jalur di sekitar Taman Ismail Marzuki (TIM) akan disiapkan medium untuk mural. Tema mural pun bisa berganti setiap tahun.

"Nanti di sepanjang jalur TIM akan dibuat mural di sepanjang trotoar, supaya nanti setiap tahun gonta-ganti. Jadi, Pak Gubernur minta konten kreasi TIM nanti bisa berekspresi di trotoar itu," jelas Hari di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (20/9/2019).

Dia mengatakan, medium atau ruang mural yang disiapkan sepanjang 100 meter. Selain mural, medium itu bisa dimanfaatkan untuk membuat lukisan dan karya seni lainnya.

"Istilahnya akan membuat mereka berkespresi di sana," ujar Hari.

Tak hanya di sekitar TIM, dia mengatakan pihaknya akan menyiapkan ruang ketiga di dekat Stasiun Cikini. Ruang ketiga ini akan berfungsi sebagai spot budaya.

"Kita butuh ruang ketiga untuk dari orang turun dari stasiun nanti ada semacam kaya spot budaya itu, itu akan menjadi ruang ketiga bagi mereka," jelas Hari.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Moda Transportasi Publik

Dia mengatakan, penataan kawasan Cikini ini terintegrasi dengan revitalisasi TIM. Selain itu juga akan diintegrasikan dengan moda transportasi publik di sekitarnya. Proyek penataan ini ditargetkan rampung Desember mendatang.

"Jadi, mengintegrasikan stasiun antarmoda, kan di sana ada Stasiun Cikini, (Stasiun) Gondangdia, kemudian ada BRT itu nanti bisa mengintegrasikan, supaya nanti orang bisa lebih nyaman untuk jalan di sana," pungkas Hari.