Sukses

Kekhawatiran Pemilik saat Rumah Usang di Tengah Apartemen di Thamrin Viral

Seolah terpendam rumah usang yang sudah berdiri sejak puluhan tahun lalu itu masih berdiri kokoh di area apartemen di Kebon Melati, Jakarta Pusat.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah rumah usang berdiri di antara gedung-gedung menjulang. Pemandangan yang kontras itu menyedot perhatian masyarakat lantaran viral di sosial media.

Seolah 'terpendam' rumah yang sudah berdiri sejak puluhan tahun lalu itu masih berdiri kokoh di area apartemen di Kebon Melati, Jakarta Pusat. Tak ayal, rumah itu sangat mencolok di mata siapapun yang lewat kawasan tersebut.

Sang pemilik rumah usang memang tak mau menjual rumahnya meski ditawar miliaran rupiah. Sertifikat rumah dan tanah itu atas nama Elis. Dia adalah istri dari Bahri (70).

Keduanya memiliki tujuh orang anak. Dua anak di antaranya ikut tinggal bersama di rumah itu.

“Ini rumah sudah lama. Berdiri sejak zaman Belanda ya sekira 1935. Sudah turun temurun lah. Tapi buyut-buyut sudah pada meninggal. Sekarang yang tungguin ya kami,” kata Bahri kepada Liputan6.com, Minggu (22/9/2019).

Dia heran ketika mengetahui kisah rumahnya viral. Memang, dengan pengelola apartemen yang dulu, pernah ada kesalahpahaman. Namun, bagi dia, cerita tentang rumahnya cukup dibagikan ke cucu-cucunya.

Kini, Bahri tak mau lagi mengungkit masa lalu.

“Saya enggak mau bicarakan lagi yang sudah lalu. Kita sudah tenang, enggak ada masalah apa-apa,” ucap Bahri.

Bahri punya alasan kuat untuk itu. Dia merasa pengelola apartemen telah banyak membantunya. Bahri menyingung satu per satu kebaikan pengelola.

“Dia baik sama kita. Kami tidak diusir. Pengelola memberikan kami jalan, membuatkan gorong-gorong. Saya pun parkir motor gratis,” ucap suami pemilik rumah usang di tengah apartemen itu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Tak Ingin Ada Kesalahpahaman

Bahri menjelaskan, pengelola sama sekali tak usil. Pengelolah bahkan ikut membantunya setiap kali mengelar acara-acara besar.

“Kami mau gelar tiker di sini, pihak apartemen tidak apa-apa. Pas Lebaran kemarin pada ngumpul-ngumpul, pihak apartemen membantu mengatur jalan,” ujar dia.

Bahri pun berharap kisahnya tak usah dibesar-besarkan. Ia khawatir malah menyulut emosi pengelola. Padahal, selama ini baik-baik saja.

“Saya enggak mau membuka masa lalu. Nanti tersinggung sama pembicaraan kita dia nuntut ke kita,” tegas Bahri.