Sukses

BMKG Duga Asap Berbahaya di Pekanbaru Riau Kiriman dari Jambi

Di Pulau Sumatera terdeteksi 1.769 hotspot atau titik panas. Paling banyak ditemukan di Jambi yaitu 799 titik.

Liputan6.com, Jakarta - Kualitas udara di Kota Pekanbaru, Riau masuk kategori level berbahaya. Itu dikarenakan kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau serta kiriman dari daerah lain.

Staf Analisa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Sanya Gautami mengatakan, buruknya kualitas udara di Riau tidak lepas dari kiriman asap Provinsi Jambi. Sebab, kebakaran lahan di Jambi juga sangat parah.

"Sebagian besar kabut asap di Riau kiriman dari Jambi. Karena di Jambi terdeteksi 799 titik panas akibat karhutla. Dan memang arah angin bertiup ke arah barat laut, dari Jambi ke Riau," kata Sanya, Minggu 22 September 2019.

Sanya menjelaskan, di seluruh Pulau Sumatera terdeteksi ada 1.769 hotspot atau titik panas. Paling banyak ditemukan di Jambi yaitu 799 titik, disusul Sumatera Selatan sebanyak 619.

"Kalau titik panas di Riau terdeteksi 211 titik, dan dari jumlah itu, ditemukan 150 titik api dengan level confidance di atas 70 persen," kata Sanya.

Untuk jumlah 211 titik panas itu, Sanya merincikan paling banyak di Indragiri Hilir yakni 68 titik. Kemudian disusul Indragiri Hulu 45 titik.

"Pelalawan 36 titik, Rokan hilir 25 titik, Kampar 12 titik, Bengkalis 9 titik, Dumai 6 titik, Kuansing 5 titik, dan Kepulauan Meranti 5 titik," jelasnya.

Sementara untuk titik api dari kebakaran hutan dan lahan yang berjumlah 150 titik itu tersebar di 8 kabupaten. BMKG mendeteksi titik api paling banyak di Indragiri Hilir yakni 47 titik.

Kemudian disusul Rokan Hilir 19 titik, Indragiri Hulu 10 titik, Kampar 9 titik, Dumai 6 titik, Bengkalis 6 titik Kep Meranti 4 titik, dan Kuansing 4 titik.

 

Reporter: Abdullah Sani

Sumber: Merdeka.com

Saksikan video pilihan di bawah ini: