Sukses

Tim SAR Berangkat Menuju Lokasi Jatuhnya Pesawat Twin Otter di Papua

Serpihan pesawat Twin Otter PK-CDC ditemukan pada ketinggian 13.453 kaki atau sekitar 3.900 meter di atas permukaan laut.

Liputan6.com, Timika - Suasana di Posko Utama Operasi SAR Bandara Mozes Kilangin, Timika pada Senin (23/9/2019) terlihat meningkat. Para petugas SAR mulai sibuk menyiapkan diri untuk berangkat lokasi kecelakaan pesawat Twin Otter PK-CDC.

Ada empat personel Basarnas yang diterbangkan ke Ilaga, Kabupaten Puncak, menggunakan pesawat Twin Otter PK-CDJ PT Carpediem. Selanjutnya, mereka berpindah armada menggunakan helikopter L SA 315 PK-IWB milik PT Intan Angkasa menuju posko evakuasi korban kecelakaan pesawat Twin Otter PK CDC di Kampung Mamontoga, Distrik Hoeya.

Sebelum diberangkatkan, tim evakuasi menerima briefing oleh Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Timika, Monce Brury dan Komandan Lanud Yohanes Kapiyau Timika, Letkol Penerbang Sugeng Sugiharto.

Sementara, investigator Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT), Chaerudin belum bisa memastikan faktor penyebab kecelakaan pesawat Twin Otter DHC6 PK-CDC milik PT Carpediem di lereng pegunungan Distrik Hoeya, Kabupaten Mimika, Papua.

"Saya masih menunggu data yang masuk. Kalau sudah ada, mungkin saya bisa memberikan penjelasan," kata Chaerudin seperti dilansir dari Antara, Senin (23/9/2019).

Posko utama SAR di Bandara Mozes Kilangin Timika pada Minggu 22 September 2019 menginformasikan telah menemukan benda-benda yang diduga serpihan pesawat Twin Otter PK-CDC di lereng pegunungan Distrik Hoeya, Kabupaten Mimika.

Serpihan itu ditemukan pada ketinggian 13.453 kaki atau sekitar 3.900 meter di atas permukaan laut. Serpihan yang diduga milik pesawat Twin Otter PK-CDC itu diketahui berada pada koordinat 4 derajat 7 menit 27,11 Lintang Selatan dan 137 derajat 29 menit 18,39 Bujur Timur. Lokasi itu berjarak sekitar 44 notical mile pada radial 58 derajat dari Timika.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Melenceng dari Jalur Biasa

Sebelumnya, Pesawat Twin Otter DHC6-400 dengan nomor registrasi PK-CDC milik PT Carpediem Air itu hilang kontak dalam penerbangan dari Timika menuju Ilaga pada Rabu 18 September 2019 sekira pukul 10.56 WIT.

Pesawat yang mengangkut beras dengan kapasitas 1.700 kilogram milik Perum Bulog itu dikemudikan Kapten Pilot Dasep Ishak dengan Copilot Yudra Tetuko dan mekanik Ujang Suhendar membawa serta seorang penumpang yaitu Bharada Hadi Utomo, anggota Brimob yang bertugas di Ilaga.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Timika Monce Brury mengatakan, titik ditemukannya serpihan pesawat Twin Otter PK-CDC itu agak melenceng dari jalur yang biasanya dilalui pesawat tersebut dalam rute penerbangan dari Timika menuju Ilaga.

"Kemungkinan pesawat itu menghindari awan sehingga terjadilah crash di daerah tersebut. Namun, untuk lebih jelasnya akan diketahui setelah tim melakukan evakuasi para korban dan mengambil data flight recorder pesawat. Kami hanya memastikan bahwa benar itu merupakan serpihan milik pesawat PK-CDC," kata Monce.