Sukses

Akses Jalan Diblokade, Menteri Sofyan Djalil Jalan Kaki ke DPR

Sofyan turun dari kendaraan dinasnya tepat di bawah flyover Jakarta Convention Center (JCC).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil terlihat berjalan kaki menuju Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (25/9/2019). Hal ini dilakukan karena akses jalanan di sekitar Kompleks Parlemen sedang diblokade aparat akibat aksi massa pelajar sekolah.

Pantauan di lokasi, Sofyan tampak turun dari kendaraan dinas dengan pelat nomor RI 42. Dia turun tepat di bawah flyover Jakarta Convention Center (JCC) dan berjalan kaki dengan pengawalan aparat kepolisian menuju Gedung DPR.

"Halo, kabar baik, ke DPR dulu ya," kata Sofyan sambil tersenyum saat menyapa awak media di lokasi, Rabu (25/9/2019).

Melihat jarak tempuhnya, diperkirakan Sofyan akan berjalan sejauh 500 meter hingga sampai di Gedung DPR.

Diketahui, aparat kepolisian tengah menutup seluruh akses ke Kompleks Gedung DPR, Senayan, Jakarta. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi aksi susulan pascademo mahasiswa yang berlangsung dua hari sejak Senin 23 September kemarin.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

200 Pelajar Diamankan

Jajaran Polda Metro Jaya mengamankan 200 pelajar sekolah yang demo di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta. 

"Jadi memang benar tadi ada pelajar unjuk rasa di Gedung DPR dan kemudian kita amankan dan sedang kita lakukan pemeriksaan," jelas Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (25/9/2019).

Argo mengatakan, saat ini pihaknya tengah memeriksa para pelajar tersebut. Terkait asal para pelajar ini, Argo mengaku belum tahu karena masih dalam proses pemeriksaan.

"Sekarang masih dalam proses," ujarnya.

Sejauh ini, tak ada pelajar yang ditemukan membawa senjata tajam. Argo mengatakan hari ini tidak ada pemberitahuan ke Polda Metro Jaya terkait aksi unjuk rasa. Itulah salah satu alasan para pelajar diamankan.

Terkait sejumlah video viral tindakan kekerasan pihak kepolisian terhadap demonstran yang beredar di media sosial, Argo mengatakan informasi di media sosial tak terbatas sehingga setiap informasi harus dilihat dan ditelusuri.