Sukses

Artha Graha Peduli Bahas Perubahan Iklim di Columbia University

Kegiatan berskala dunia ini dilaksanakan dalam rangka membangun forum jaringan kerja di tingkat internasional.

Liputan6.com, Jakarta - Yayasan Nirlaba Artha Graha Peduli (AGP) kembali berperan serta dalam kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan pada konferensi Internasional tentang Pembangunan Berkelanjutan (ICSD) di Columbia University, New York, Amerika Serikat, Rabu 25 September lalu. Kegiatan berskala dunia ini dilaksanakan dalam rangka membangun forum jaringan kerja di tingkat internasional.

"AGP mempresentasikan hal-hal yang telah dikerjakan selama ini. Dalam forum itu, kita berbagi informasi tentang lingkungan hidup dengan berbagai pegiat internasional," kata Ketua Umum AGP Heka Hertanto, Jumat (27/9/2019).

Dalam paparan pada konferensi itu, menurut Heka, Koordinator Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) Lampung Ardi Bayu Firmansyah juga menjelaskan program yang telah dilakukan AGP dalam bidang konservasi fauna, flora, hutan dan laut.

Disebutkan, TWNC yang didukung oleh pemerintah telah berperan aktif menjaga lingkungan hidup. Selain menangani konservasi flora dan dan fauna, AGP aktif menangani Citarum yang merupakan sungai terpanjang di Pulau Jawa. Pada mulanya sungai ini berserak sampah dan limbah industri. Kini daerah aliran sungai (DAS) sudah ditanami pohon.

"Kami bersama mitra seperti Pemda Jabar, TNI, warga, dan lain-lain membersihkan sungai, mengadakan pembenihan bibit, mengedukasi warga untuk peduli pada lingkungan sungai," ucap Heka.

Dia mengatakan, paparan selanjutnya yang dilakukan di Columbia University adalah mengenai penanaman mangrove sebagai bagian mendukung program langit biru untuk mengurangi emisi karbon. Ini juga bagian dari konservasi alam. Bahkan, AGP pernah mendatangkan pesepakbola elite dunia Cristiano Ronaldo (CR7) ke Bali pada 26 Juni 2013 sebagai duta Program Konservasi Bali Manggrove.

Pada kesempatan itu, AGP yang sudah terjun pada penyelamatan lingkungan sejak 1990-an memutar film dokumenter lingkungan hidup serta upaya menghadapi climate change dengan merawat dan melindungi sekitar 45.000 hektare hutan dan 15.000 hektare pantai dan laut di TWNC.

Demikian pula reforestasi pada pengelolaan hutan sawit berkelanjutan sekitar 12.500 hektare di Kalimantan Barat.

"Presentasi AGP bersamaan dengan narasumber lain, yakni Ibu Mari Pangestu, Bapak Luhut Pandjaitan yang bicara tentang sampah dan sawit, Bapak Budiadi dari Universitas Gajah Mada, Bapak Sugeng Bahagijo dari INFID serta Ibu Silvia Fanggidae dari NTT," ujar Heka.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Bagian Climate Week NYC

Konferensi Internasional tentang Pembangunan Berkelanjutan (ICSD) menyediakan forum bagi akademisi, pemerintah, masyarakat sipil, badan-badan PBB, dan sektor swasta untuk bersama-sama berbagi solusi praktis mencapai SDGs.

ICSD tahunan ketujuh, yang diselenggarakan oleh Global Master's dalam Praktek Pembangunan (MDP) dan Jaringan Solusi Pembangunan Berkelanjutan (SDSN) ini fokus pada tema 'Praktik yang Baik: Model, Kemitraan, dan Pengembangan Kapasitas untuk SDGs'.

Acara ini merupakan bagian dari Climate Week NYC 2019 sejak 24-25 September 2019 di kota New York, Amerika Serikat.