Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menjelaskan terkait beredarnya video dugaan bentruk personel polisi dan Marinir di Wisma Pati TNI AL Lumba-Lumba, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Video memanasnya dua institusi itu tersebar luas di kalangan wartawan.
Menurut Hadi, apa yang tergambar dalam video itu tidak benar. Kata dia, justru Marinir yang berjaga memukul mundur demonstran yang rusuh ke arah Bendungan Hilir, tak seperti yang dituduhkan oleh Polri dalam video itu.
"Sesuai undang-undang, pengunjuk rasa, massa tak boleh masuk wilayah militer. Mess tersebut juga dijaga satu pleton pasukan," kata Hadi di Kemenko Polhukam, Kamis (26/9/2019).
Advertisement
Kemudian, mengenai gas air mata yang masuk wilayah wisma, Hadi tak menjelaskan secara jelas. Hanya saca, dalam situasi tersebut, gas air mata tindak bisa dihindarkan.
"Saya katakan lagi, anggota TNI khususnya Marinir justru membantu usir pendemo untuk keluar mundur sampai Benhil," kata dia.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Dukung Kinerja Polri
Hadi menegaskan TNI selalu membantu dan mendukung Polri dalam tugas keamanan serta ketertiban masyarakat.
"Tak ada permasalahan TNI dan Polri di wilayah kritis (titik rawan). Kita terus jaga pengamanan sesuai SOP," tuturnya.
Sementara itu, Menko Polhukam Wiranto mengatakan selalu ada pihak berupaya mengadu domba TNI dengan Polri. Menurutnya, apa yang terjadi di Wisma Lumba-Lumba seperti dalam video tidak benar.
"Saya jamin tidak ada itu (kejadian cekcok seperti di video yang beredar) Semua satu semangat satu perangkat penegak keamanan yang harus bela negara sama-sama. Kalau ada pihak-pihak lempar hoaks adanya benturan tidak kompak itu kenyataannya tidak seperti itu. ," katanya.
Advertisement