Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyinggung soal aksi demo mahasiswa yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini di sejumlah daerah.
Hal itu diungkapkan Prabowo saat simposium 'Strategi Dorongan Besar Mewujudkan Kemandirian Pangan dan Energi dalam Rangka Menciptakan Pertumbuhan Ekonomi Dua Digit' di kediamannya, Desa Bojong Koneng, Bogor, Kamis (26/9/2019).
Baca Juga
Menurutnya, tidak perlu menyalahkan mahasiswa yang tengah melakukan aksi turun ke jalan. Para mahasiswa berdemo tentu memiliki alasan dan ingin menyampaikan aspirasinya.
Advertisement
"Kalau semua saluran politik, saluran keadilan, saluran tempat rakyat kecil bisa menyuarakan kecemasannya, bisa mendapat perlindungan itu tidak bekerja, apakah kita salahkan anak-anak kita turun-turun ke jalan?" ucap Prabowo.
Seharusnya, lanjut Prabowo, negara bisa melindungi, mencerdaskan kehidupan bangsa dan mensejahterakan rakyatnya.
Dia menerangkan, ciri suatu negara disebut gagal adalah tidak mempunyai kemauan dan kemampuan untuk menyejahterakan, tidak bisa melindungi warga negaranya, serta tidak mampu mempertahankan hak-hak warga negaranya.
"Kalau negara tidak berhasil melindungi rakyatnya dan negara tidak berhasil menyejahterakan rakyat, apa risikonya yang harus diambil?. Negara itu gagal," terang Prabowo.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:Â
Jangan Sudutkan Mahasiswa
Prabowo meminta agar mahasiswa yang berunjuk rasa tidak disudutkan. Paling utama upaya yang harus dilakukan pemerintah adalah bisa melindungi, mencerdaskan kehidupan bangsa dan menyejahterakan rakyat.
"Itu tugas negara dan semua pemerintah," kata Prabowo.
Mengingat hampir seluruh perguruan tinggi sudah turun ke jalan, bukan berarti dirinya menganjurkan mahasiswa Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) untuk ikut-ikutan demo.
"Tidak saya anjurkan turun ke jalan ya. Apalagi pake blazer UKRI. Awas, kalau demo jangan bawa blazer UKRI-lah," kata dia.
Prabowo berharap aksi-aksi yang dilakukan sekarang ini bisa berjalan dengan damai. Semua pihak juga mematuhi aturan hukum yang berlaku.
"Kita berharap penyelesaian damai. Saya selalu menempuh jalur konstitusi, disakiti tidak masalah. Baru disakiti," ujar Prabowo.
Advertisement