Liputan6.com, Jakarta - Seorang mahasiswa Universitas Haluoleo Kendari, Sulawesi Tenggara berinisial R tewas saat mengikuti demo menolak RUU KUHP di kompleks DPRD Kendari.
Ada dugaan R tewas karena tertembak. Sebab, pada dada sebelah kanan korban terdapat luka mirip luka tembak. Luka tersebut terbuka dan berbentuk bulat.
Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Golden Hart mengaku belum bisa memastikan penyebab mahasiswa R tewas. Namun, dia membenarkan adanya mahasiswa yang meninggal dalam demonstrasi tersebut.Â
Advertisement
"Benar, kejadiannya sekitar pukul 15.30 Wita. Korban terluka di bagian dada sebelah kanan. Meninggal saat dirawat di Rumah Sakit Korem," ujarnya kepada Liputan6.com, Kamis (26/9/2019).
Menurut dia, saat kejadian, tidak ada polisi yang keluar dari kompleks DPRD yang jaraknya 400-500 meter dari mahasiswa.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Autopsi
Holden Hart menyatakan, pihaknya saat ini sudah berkoordinasi dengan keluarga korban terkait kejadian ini. Korban saat ini akan dibawa ke Rumah Sakit Abunawas di Kendari untuk diautopsi.
Golden Hart belum bisa memastikan penyebab mahasiswa tersebut tewas.
"Harus menunggu hasil autopsi dulu baru bisa dipastikan penyebabnya," katanya.
Golden Hart menegaskan, pihaknya memastikan personel yang mengamankan demo di Sultra, termasuk Kendari tidak membawa peluru karet dan peluru tajam.
"Pagi tadi pukul 09.00 kita gelar apel memastikan tidak ada yang membawa peluru tajam dan peluru karet. Kita hanya menggunakan gas air mata," jelasnya.
Golden Hart menyatakan, saat ini kondisi Kendari sudah kondusif. Massa mahasiswa demo sudah membubarkan diri sekitar pukul 17.30.
"Tapi kita masih lakukan pengamanan untuk memastikan situasi kondusif," pungkasnya.
Advertisement