Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi mengatakan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengusulkan pelantikan yang seharusnya dilakukan 20 Oktober, maju menjadi 19 Oktober 2019.
"Pak Jokowi mengusulkan pelantikan maju satu hari," ujar Budi kepada Liputan6.com, Sabtu (28/9/2019).
Baca Juga
Dia menuturkan, itu disampaikan langsung oleh Jokowi saat bertemu relawan di Istana, Jumat (27/9/2019) kemarin.
Advertisement
"(Disampaikan) Pak Jokowi, kemarin," ungkap Budi.
Menurutnya, para pendukung Jokowi berbagai unsur dan elemen akan menggelar acara menyambut pelantikan tersebut.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Penjelasan KPU
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asyari sebelumnya menjelaskan alasan melaksanakan pelantikan pada 20 Oktober bukan pada tanggal lain di hari kerja.
"Masa jabatan Presiden itu waktunya tertentu (fix term) 5 tahun dan sudah sejak Pilpres (pemilu) langsung pertama tahun 2004, pelantikan Presiden 20 Oktober 2004," kata Hasyim pada Liputan6.com, Kamis (26/9/2019).
Sejak Pemilu langsung pertama yakni tahun 2004, Hasyim menyebut pelantikan presiden terpilih selalu dilaksanakan pada tanggal yang sama yakni 20 Oktober.
"Sejak 2004 itu, pada Pemilu 2009, dan Pemilu 2019 siklus lima tahunan masa jabatan presiden adalah 20 Oktober," ucap dia.
Berdasar hal tersebut, KPU menetapkan pelantikan juga di hari yang sama yakni 20 Oktober, tanpa melihat hari apa yang bertepatan dengan tanggal tersebut.
"Karena itu hasil Pemilu 2019 pelantikan Presiden 20 Oktober 2019, tanpa melihat jatuh pada hari apa," Hasyim menegaskan. 2 dari 3 halaman
Advertisement