Liputan6.com, Jakarta - Irjen Agung Setya Imam Effendi resmi dilantik menjadi Kapolda Riau, menggantikan Irjen Widodo Eko Prihastopo. Dia pun bersiap menangani kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang masih terus menjadi sorotan, bahkan dari dunia internasional.
"Ya kita tentu lanjutkan upaya yang sudah ada, tingkatkan lagi. Tapi kalau kita kan sama-sama dengan yang lain," tutur Agung di Mabes Polri, Jakarta, Senin (30/9/2019).
Menurut Agung, pihaknya akan menyusun program bersama-sama dengan pihak terkait untuk menangani karhutla. Namun begitu, strategi yang sudah dipetakan di awal akan tetap menjadi bahan acuan dan evaluasi.
Advertisement
"Tapi pertama lanjutkan yang sudah ada," jelas dia.
Baca Juga
Agung juga akan segera mendalami upaya penegakan hukum bagi para pelaku karhutla. Baik itu tersangka perorangan maupun korporasi.
"Nanti saya mempelajari lagi ya," kata Agung.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Luas Lahan yang Terbakar
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau menyebut kualitas udara membaik tidak hanya di Pekanbaru. Hal serupa juga terjadi di daerah Minas (Siak) dan Duri (Bengkalis).
"Begitu juga dengan Kota Dumai, Libo, Bangko (Rokan Hilir) dan Petapahan (Kampar). Kualitas udaranya baik hingga sedang," kata Kepala BPBD Riau Edwar Sanger.
Terkait luasan lahan terbakar di Riau sepanjang tahun ini, Edwar menyebut ada 8.644,41 hektare. Angka itu tersebar di Kabupaten Rokan Hulu 89,25 hektare, Rokan Hilir 1.816,45 hektare dan Kota Dumai 351,75 hektare.
Berikutnya di Kepulauan Meranti 368,5 hektare, Siak 863,37 hektare, Pekanbaru 217,47 hektare, Kampar 350,53 hektare, Pelalawan 531,2 hektare, Indragiri Hulu 1.070,1 hektare, Indragiri Hilir 1.067,85 hektare dan Kuantan Singingi 20,1 hektare.
"Mudah-mudahan tidak ada kebakaran lahan, mari jaga lahan bersama. Jaga alam, maka alam jaga kita," imbuh Edwar.
Advertisement