Liputan6.com, Jakarta - Unjuk rasa yang terjadi di Gedung DPR/MPR menjadi berkah sendiri bagi para pedagang.
Mereka ramai-ramai membuka lapak di sekitaran gerbang utama pada Senin (30/9/2019). Sebab, mahasiswa, ormas dan LSM akan kembali memenuhi Gedung DPR/MPR.
Salah satu pedagang asongan bernama Ninik mengaku ketiban durian runtuh saat demonstrasi mahasiswa terjadi.
Advertisement
Saat demonstrasi pada 23 September hingga 25 September 2019 dia membaur dengan peserta unjuk rasa. Walhasil, kantongnya menebal berbeda dari hari-hari biasa.
Ninik menjual air mineral dan minuman ringan seperti kopi dan teh. Untuk air mineral per botol dipatok Rp 5 ribu.
Tak sampai larut malam, Ninik mengantongi uang hingga ratusan ribu.
"Alhamdulilah, biasanya cuma Rp 200 ribu saya seharian sampai malam, tapi kemarin pas mahasiswa demo, bisa dapat Rp 800 ribu," ucap Ninik di lokasi, Senin (30/9/2019).
Ninik menyebut, pembelinya bukan hanya dari peserta unjuk rasa tapi juga TNI dan Polri yang beristirahat di kawasan DPR/MPR.
"Lumayan lah mas hasilnya," ucap Ninik.
Sama halnya dengan Mamat. Dagangnya pun ludes diborong pihak kepolisian.
"Kopi udah pada habis nih. Sisa ini aja," ucap dia.