Ketua DPR Tawari Mahasiswa Jika Ingin Bertemu hingga Pukul 00.00 WIB

Rapat Paripurna Terakhir DPR Periode 2014-2019 — Ketua DPR Bambang Soesatyo (tengah) serta Wakil Ketua DPR Utut Adiyanto (kiri), Fadli Zon (kedua kiri), Fahri Hamzah (kanan), dan Agus Hermanto (kedua kanan) memimpin rapat paripurna terakhir untuk masa kepemimpinan periode 2014-2019 di Jakarta, Senin (30/9/2019). (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR Bambang Soesatyo mengaku bersedia menemui mahasiswa yang berdemo di depan gedung DPR yang digelar Senin (30/9/2019). Bamsoet memberikan waktu sampai pukul 00.00 WIB atau masa jabatannya sebagai anggota dewan habis.

"Ya kami siap 24 jam jika adik-adik mahasiswa ingin bertemu, mumpung saya masih ketua DPR sampai jam 00.00 ini. Saya persilakan dengan cara apapun saya siap menerima," ujar Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (30/9/2019).

Bamsoet Soroti OTT Hakim di Kasus Ronald Tannur: Penjaga Pintu Terakhir Keadilan Telah Jebol
Bamsoet Minta Ketum Parpol Patuhi Instruksi Prabowo soal Menteri Tak Cari Uang dari APBN

Sebelumnya, Bamsoet gagal menemui mahasiswa yang berdemo pada Selasa pekan lalu. Ketika itu, saat Bamsoet hendak menemui mahasiswa di depan gedung, massa mulai bentrok dengan polisi.

Sekarang, Bamsoet tetap ingin menemui mahasiswa untuk berdialog. Namun, dia menyarankan lebih baik berdialog di dalam gedung supaya bisa saling mendengar.

"Saya bersedia ke depan untuk berdialog. Tapi sebaiknya kalau mau berdialog di dalam supaya apa yang dibicarakan bisa saling mendengar. Takutnya enggak saling dengar malah saling salah memahami," kata dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Demo mahasiswa dan pelajar kembali terjadi di kawasan Gedung DPR, Senayan, Jakarta. Massa juga menutup Tol Dalam Kota yang berada di depan Gedung DPR Jakarta.

2 dari 2 halaman

Tuntuan Sudah Dipenuhi

Bamsoet menyebut tuntutan pendemo sudah dipenuhi. Sebab, RUU KUHP yang menjadi salah satu tuntutan sudah ditunda. Penundaan itu telah disampaikan dalam rapat paripurna hari ini.

"Jadi sebaiknya kita membuka ruang untuk berdialog apa yang diharapkan, untuk penundaan sudah, sekarang apa lagi?" ucapnya.

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka