Sukses

Incar Posisi Ketua MPR, Gerindra Klaim Direspons Positif Kubu Jokowi

Muzani sendiri mengklaim pantas menjadi Ketua MPR karena sebagai penyeimbang dari koalisi pendukung pemerintah.

Liputan6.com, Jakarta - Calon pimpinan MPR dari Partai Gerindra Ahmad Muzani mengklaim mendapatkan respons baik dari partai koalisi pendukung Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai calon Ketua MPR. Namun, Muzani tidak menyebut partai yang dimaksud.

"Ada yang menyambut dengan bagus, untuk perubahan bagus, untuk demokrasi bagus," ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (1/10/2019).

Dia mengatakan, banyak yang memberikan respons beragam. Misalnya masih menunggu keputusan partai. Dia juga mengaku sudah komunikasi dengan fraksi di DPR serta unsur DPD.

"Ada yang macem-macem orang memberi respons, menunggu keputusan partainya, menunggu dawuh pimpinannya segala macem," kata dia.

Muzani sendiri mengklaim pantas menjadi Ketua MPR karena sebagai penyeimbang dari koalisi pendukung pemerintah.

"Kita ingin mengingatkan kepada kawan-kawan, tradisisnya sebaiknya diserahkan kepada partai yang menjadi penyeimbang dari koalisi pemerintah," jelasnya.

Muzani juga berharap posisi Ketua MPR dipilih secara konsensus. Meski dia memahami dalam tata tertib pemilihan Ketua MPR bisa melalui voting jika tidak tercapai konsensus.

"Tapi kan tatibnya mengatakan kalau konsensus tidak tercapai, maka tidak bisa bisa dihindari mekanisme voting," jelasnya.

Sekjen Gerindra itu berkata, sistem voting saat ini bakal berbeda dengan yang lalu. Karena tidak ada sistem paket. Kursi pimpinan telah diakomodir untuk semua fraksi dan DPD.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Berharap Tidak Alot

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo berharap tidak terjadi lobi-lobi alot dengan fraksi partai lain agar mendapatkan kursi Ketua MPR. Gerindra sendiri mengusung nama Sekjen Gerindra Ahmad Muzani sebagai pimpinan MPR.

Edhy menyebut, Gerindra masih menunggu lobi-lobi dengan fraksi partai lain dan perwakilan DPD seperti apa nantinya. Dia berharap pembicaraan tidak alot.

"Kita belum lihat mekanismenya bagaimana. Kita mau lihat hasil pertemuan wakil partai dan kelompok DPD hasilnya seperti apa," kata Edhy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (1/10/2019).

"Mudah-mudahan tidak alot lah," imbuhnya.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com