Sukses

Kisah Cinta Terlarang Majikan dan Sopir yang Berakhir di Jeruji Besi karena Membunuh

YL dan Bayu sepakat membunuh pengusaha di bidang teknologi yang merupakan majikan Bayu sekaligus suami dari YL.

Liputan6.com, Jakarta - Diawali dari curhatan, rencana pembunuhan itu tercetus. Saat itu, YL bercerita ke Bayu tentang kondisi rumah tangganya. Di tengah cerita itulah Bayu yang merupakan selingkuhan YL, memiliki rencana untuk membunuh suami perempuan itu, VT, yang merupakan pengusaha di bidang teknologi informasi.

Kala itu, mereka tengah berada di sebuah indekos dan melihat tayangan berita di televisi. Saat itu, tengah ada tayangan soal pembunuhan di Lebak Bulus dengan tersangka Aulia Kesuma.

Kapolres Metro Jakarta Utara Budhi Herdi Susianto menyebutkan, kasus pembunuhan yang terjadi di Kelapa Gading, Jakarta Utara, dengan pelaku YL dan BHS alias Bayu (33) terinsipirasi pembunuhan di Jakarta Selatan. 

"Jadi yang dia tonton ada kasus mobil yang dibakar di Sukabumi, kemudian TKP-nya ternyata di dalam mobil itu korban sudah dibunuh di Jakarta Selatan," kata Budhi di Polsek Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (3/10/2019).

Tersangka YL dan BHS melakukan salah satu adegan saat rekonstruksi rencana pembunuhan VT di Mapolsek Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (3/10/2019). YL dan BHS memutuskan menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa suami YL, VT. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

YL sepakat untuk menghabisi nyawa VT, yang tak lain merupakan majikan Bayu. Beda dengan Aulia Kesuma, mereka memilih membunuh VT dengan sianida.

"Kemudian caranya baru dia memikirkan awalnya yang pertama dia menggunakan racun sianida," ujar Budhi.

Kapolsek Kelapa Gading Kompol Jerrold Hendra Kumontoy mengatakan, sianida yang telah dimiliki dengan cara beli di online. dicampurkan ke dalam air mineral, jamu, obat vitamin capsul, dan minum kaleng beralkohol. Di mana, VT memiliki kebiasaan mengonsumsi obat vitamin capsul, jamu dan air tersebut.

"Memang setiap hari minum barang bukti itu," kata Hendra soal kasus pembunuhan itu.

 

2 dari 2 halaman

Perkenalan Pertama

BHS alias Bayu (33), salah seorang pelaku perencanaan pembunuhan VT (42) mengaku menyesal. Ia pun menceritakan mulai kedekatan dirinya dengan istri korban berinisial YL (40), yang mana telah ia kenal sekitar setahun lamanya.

Bayu mengatakan, perkenalan dirinya dengan YL di Surabaya, sekitar akhir 2018. Kala itu, dirinya tengah menjadi penyelenggara salah satu acara di ibu kota Jawa Timur tersebut.

"Pertama kenal di pelatihan di Surabaya, saya penyelenggara event, istri korban salah satu peserta," kata Bayu saat ditemui di Mapolsek Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (3/10/2019).

Dari perkenalkan itu, dia sering sekali berkomunikasi lewat media sosial. Hingga akhirnya mereka memiliki perasaan yang sama, yakni cinta.

Singkat cerita, Bayu akhirnya disuruh ke Jakarta oleh YL untuk bekerja di bawah komando VT yang merupakan wiraswasta di bidang teknologi informasi. Namun, sampai di Jakarta Bayu dikerjakan sebagai sopir pribadi korban.

"Saat itu belum ada posisi apa-apa dikerjaan. Tapi suaminya sangat tertarik dengan skill dan kemampuan saya, yaudah untuk sementara waktu jadi driver, hingga saya kenal keluarga ibu dan bapak (YL dan VT), " kata Bayu.

Di Jakarta, hubungan Bayu dan YL makin erat, hingga melakukan hubungan intim. Hal ini dikarenakan keduanya memiliki kenyamanan antara sesama.

"Jadi mungkin beliau nyaman dengan saya. Saya pun nyaman komunikasi dengan beliau, jadi deket seperti itu aja," ujar BHS.

Terkait pembunuhan, berawal dari adanya kecemburuan YL terhadap suaminya yang diduga berselingkuh. Selain itu, YL juga berencana menguasai harta suaminya bersama dengan Bayu. Hingga akhirnya, tercetus membunuh dengan racun sianida.

"Saya sudah beli, sudah racik. Tapi nggak jadi karena ibu (YL) takut. Akhirnya rencana lain dengan menyewa pembunuh bayaran," katanya.

Tersangka BHS melakukan salah satu adegan saat rekonstruksi rencana pembunuhan VT di Mapolsek Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (3/10/2019). BHS merupakan bos dari VT, suami dari selingkuhannya. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Akhirnya mereka menyewa dua orang pembunuh bayaran berinisial HER dan BK. Sesuai perencanaan, eksekusi terhadap VT dilakukan 13 September lalu. Di mana kejadian itu di dalam mobil.

"Jadi ada saya, bapak, dan seorang pembunuh bayaran itu. Saya di samping bapak, bapak yang bawa mobil, dia di belakang. Seorang lagi (pembunuh bayaran) di luar. Saat itu saya minta izin karena mual. Lalu terjadi penusukan itu di leher dan perut," pungkasnya.

Akan tetapi aksinya gagal. VT berhasil melepaskan diri dan mengemudikan mobilnya menjauhi TKP. Meskipun sudah ada tiga luka tusuk. VT pun lalu menuju ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan sebelum membuat laporan ke Mapolsek Kelapa Gading.

 

Reporter: Ronald 

Sumber: Merdeka

Video Terkini