Sukses

Pengungsi di Wamena Diimbau Kembali ke Rumah

Mulai kondusifnya Kota Wamena, kata dia, ditandai dengan sejumlah tempat usaha dan pasar tradisional mulai kembali dibuka.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Letkol Cpl Eko Daryanto mengimbau warga yang masih mengungsi di 34 posko, yang masih memiliki tempat tinggal, diimbau kembali ke rumah. Imbauan ini menyusul situasi dan kondisi yang sudah mulai kondusif dan perekonomian kembali normal pascakerusuhan anarkis pada Senin 23 September lalu.

"Pasca kerusuhan Wamena, Kabupaten Jayawijaya, 23 september 2019, membuat belasan ribu warga mengungsi di 34 posko. Namun, setelah sepekan situasi dan kondisi di Wamena sudah mulai kondusif," kata Eko Daryanto di Jayapura, Kamis (3/10/2019) malam.

Mulai kondusifnya Kota Wamena, kata dia, ditandai dengan sejumlah tempat usaha dan pasar tradisional mulai kembali dibuka. Bahkan, Pasar Wouma dan Jalan Irian yang berada di pusat Kota Wamena terlihat sudah normal.

Aktivitas jual beli mama-mama Papua juga nampak sudah berjalan seperti biasanya, untuk itu pengungsi yang masih memiliki rumah bisa kembali ke rumah dan beraktivitas seperti biasa, tidak boleh takut karena keamanannya dijamin.

"Pemerintah Kabupaten Jayawijaya dan aparat TNI/Polri memberikan jaminan keamanan kepada seluruh warga Indonesia yang tinggal di Wamena untuk kembali ke rumah dan beraktivitas seperti biasanya," ujarnya seperti dikutip Antara.

Eko mengatakan, jumlah pengungsi Wamena yang mengungsi ke Jayapura sudah mencapai 8.000 orang lebih, sedangkan pengungsi yang masih ditampung di posko di Kota Wamena sekitar belasan ribu orang.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Pengungsi Dipulangkan

Selanjutnya, sebanyak 220 orang pengungsi telah dipulangkan ke kampung halamannya dikarenakan kondisi geografis Kota Wamena sangat dingin yang membuat para pengungsi banyak terserang penyakit diare dan ispa

Demonstrasi yang diwarnai kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Senin (23/9/2019), merenggut puluhan nyawa, ratusan bangunan milik pemerintah maupun swasta di kabupaten itu juga rusak dan dibakar oleh massa demonstran.

Â