Sukses

Temukan Spot Foto yang Instagramable di Hidden Hills Wanagiri

Selain panorama yang indah, keasrian alam khas pegunungan juga menjadi daya tarik yang jarang ditemui di tempat lain.

Liputan6.com, Jakarta Jika Anda ke Buleleng, jangan lupa singgah ke Wanagiri Hidden Hills. Tempat mengesankan ini merupakan objek wisata yang tengah viral di kalangan pengguna medsos. Banyak pengunjung yang memadati kawasan tersebut setiap hari. Khususnya kawula muda yang hobi selfie.

Sebelumnya, Wanagiri Hidden Hills adalah kawasan yang terbengkalai dan kotor. Bahkan dinilai angker, sehingga orang takut datang ke sini. Namun, belakangan kawasan ini justru populer di media sosial. Tempat ini menawarkan keindahan alam dan memiliki banyak spot foto yang instagramable.

Pengelola Wanagiri Hidden Hills Ketut Ardhika Yasa mengatakan, destinasi ini menjadi sangat hits dan disukai para milenial. Selain panorama yang indah, keasrian alam khas pegunungan juga menjadi daya tarik yang jarang ditemui di tempat lain.

“Untuk spot foto yang kami sediakan, bentuknya pun bermacam-macam. Ada miniatur perahu yang jika Anda berdiri di ujung depan, serasa menaiki kapal Titanic. Ada pula bentuk tangan yang menopang pengunjung dari bawah, bentuk sangkar burung, oval, ayunan, dan lain-lain. Semua spot foto di sini berlatar belakang Danau Buyan. Indah sekali,” ujarnya, Senin (30/9).

Wanagiri Hidden Hills berlokasi di Dusun Asih Panji, Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Tempatnya cukup dekat dengan Danau Beratan Bedugul. Jika ingin berkunjung ke sini, sebaiknya memilih hari yang cerah. Sebab, jika cuaca kurang mendukung, maka lokasi wisata akan diselimuti kabut.

Ketut Ardhika Yasa menambahkan, kunjungan wisatawan mancanegara ke lokasi ini rata-rata 300 pengunjung setiap hari. Itu belum dengan wisatawan nusantara. Jika ditambah dengan wisatawan lokal, jumlahnya bisa mencapai 500 lebih per hari.

Pria yang akrab disapa Dhika ini mengaku mulai membuat sendiri spot-spot selfie sejak tahun 2014. Awalnya hanya berupa tempat pijakan yang menjorok ke tengah. Seperti setengah jembatan, namun ada pagar pengaman. Setelah animo masyarakat cukup tinggi, barulah ia melanjutkan membangun beberapa spot foto lainnya.

"Awalnya sendiri. Tapi kemudian disarankan oleh pemerintah desa agar dibuat koperasi dan melibatkan warga desa lain. Sekarang sudah ada 43 anggota dan semuanya warga Desa Wanagiri. Selain spot foto, kami juga mengelola waterfall dan sebagian menjadi pemandu wisata," ungkapnya.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani menyatakan, Wanagiri Hidden Hills termasuk destinasi kekinian dengan konsep nomadic tourism. Dibangun menyatu dengan alam, lengkap dengan berbagai fasilitas pendukung yang memadai.

Rizki juga mengatakan, sudah menjadi kewajiban pengelola nomadic tourism untuk terus mengembangkan kreativitas, agar pengunjung tak bosan. Bahkan secara berkala, akan ada spot-spot foto baru sehingga pengunjung mendapat sesuatu yang berbeda dari sebelunya.

"Sebab, tidak menutup kemungkinan mereka yang sudah pernah berkunjung, akan kembali lagi di lain kesempatan,” jelasnya.

Arief juga vmenuturkan, nomadic tourism merupakan konsep wisata temporer. Konsep ini dirasa mampu menjangkau destinasi-destinasi wisata alam di Indonesia. Bagi turis mancanegara, kecantikan Indonesia memang sangat menarik. Terlihat dari tingginya angka wisma yang masuk dari tahun ke tahun.

“Potensi pariwisata Indonesia sangat besar untuk menarik wisatawan mancanegara. Konsep nomadic tourism sendiri paling tepat untuk dapat menarik lebih banyak wisman berlibur ke Tanah Air. Terlebih Bali yang memang sudah menjadi daerah tujuan wisata dunia,” jelasnya. 

(*)