Liputan6.com, Jakarta - Kondisi Wamena, Jayawijaya, Papua kini berangsur kondusif pasca-kerusuhan yang menewaskan 33 warga. Yang menjadi perhatian saat ini adalah upaya menangkal kabar negatif yang disebarkan ke masyarakat luas.
Kepala Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) perwakilan Papua, Frits Ramandey mengatakan, informasi negatif atau bahkan kabar bohong alias hoaks justru bisa semakin memperkeruh keadaan di Wamena.
Baca Juga
"Jikalau ada di antara para pengungsi mengalami insiden langsung saat kejadian, sebaiknya jangan menyebarkan informasi atau kabar yang bernada provokasi lagi, karena itu akan memunculkan sentimen baru dan dampak negatif lainnya," tutur Frits dalam keterangannya, Senin (7/10/2019).
Advertisement
Frits menyebut, informasi yang diberikan para pengungsi seringkali malah dimanfaatkan hingga diputarbalikkan oleh kelompok tertentu. Hal itu tentu mengkhawatirkan, mengingat masyarakat saat ini mudah sekali tersulut berita-berita provokatif yang akhirnya memicu tindak kekerasan, kebencian, dendam, dan sentimen baru lainnya.
"Oleh karena itu, pemerintah kabupaten dan kota mesti mencegah kelompok-kelompok atau aktor yang berpotensi meresahkan masyarakat. Buka komunikasi dengan baik supaya warga mendapat jaminan bahwa kerusuhan tidak akan terjadi lagi," jelas Frits.
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw sendiri telah berkeliling ke sejumlah wilayah di Kota Wamena. Termasuk ke Ilagma dan pengungsian di Nduga. Untuk aktivitas sekolah, dipastikan perlahan telah kembali dijalankan.
"Sekolah sudah beberapa yang melayani namun belum maksimal muridnya, survei, bersih-bersih lingkungan. Tadi saya jumpa dengan SMA Negeri 1, SMA PGRI tempat yang dulu masalah, kemudian juga guru-guru," terang Paulus.
Â
Â
* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Sekolah Berangsur Normal
Menurut Paulus, para guru sudah kembali mengajar tanpa perasaan takut dan khawatir berlebihan.
"Beberapa anak-anak yang sudah masuk juga terlihat gembira, ada yang bermain basket, duduk-duduk, cerita-cerita, baik sekali suasana kebatinannya. Sebelumnya kita juga ke Taman Kanak-Kanak Setia Hati, saya lihat anak-anak sudah masuk dan ibu yang mengantar juga senang," ujarnya.
Selain pendidikan, geliat perekonomian juga kembali terbangun.
"Mampir di Pasar Sinakma, Wamena, bertemu dengan pedagang, mama yang jual barang. Semuanya dalam kondisi sudah baik," kata Paulus.
Advertisement