Sukses

Aliran Kali Tersumbat Sampah Jadi Penyebab Banjir di Bogor

Ketinggian air yang merendam rumah warga dengan ketinggian bervariasi hingga mencapai satu meter.

Liputan6.com, Jakarta - Banjir bandang menerjang pemukiman penduduk di sejumlah wilayah di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa 8 Oktober petang.

Daerah terparah dilanda banjir yaitu Komplek Perumahan Minabakti, Kelurahan Cikaret, Kecamatan Bogor Selatan. Dalam waktu singkat, pemukiman warga itu berubah menjadi lautan air bercampur sampah.

Ketinggian air yang merendam rumah warga dengan ketinggian bervariasi hingga mencapai satu meter. Terdapat puluhan rumah di kawasan itu yang terendam banjir akibat air luapan Kali Cimanglid.

Genangan banjir yang terjadi di wilayah itu sudah surut pada Selasa malam. Kini warga sibuk membersihkan endapan lumpur bercampur sampah. Beberapa warga lainnya mengeringkan sejumlah barangnya di atas pagar rumah akibat terendam air.

Tak hanya kasur dan kursi yang terendam, pakaian, barang elektronik hingga perabotan rumah tangga lainnya harus dibersihkan lalu dikeringkan karena ikut terendam air selama dua jam.

"Banjir datang secara tiba-tiba sehingga tidak sempat menyelamatkan barang-barang dan pakaian," terang Badriah (67), warga Perumahan Binabhakti, Rabu (9/10/2019).

Ia bercerita, pemukimannya dihantam banjir saat hujan deras sekitar pukul 16.30 WIB, Selasa kemarin. Ketika itu, ia tengah asyik menonton televisi bersama anaknya bernama Edwin Iskandar Firmansyah (43). Tak lama kemudian, ia mendengar suara gemuruh air yang berasal dari aliran Kali Cimanglid.

"Arusnya deras dan cepat sekali naiknya. Saya sampai lari nyelamatin di dalam kamar. Anak saya sibuk mindahin barang-barang ke tempat tinggi," ungkap seorang nenek yang sedang sakit ini.

Namun ternyata diluar dugaan mereka, permukaan air bercampur lumpur dan beragam jenis sampah terus semakin tinggi, sehingga sebagian besar isi rumahnya ikut terendam air.

"Lantai keramik rumah saya sampai mengelupas. Tuh aspal depan rumah saya juga sama karena saking derasnya air," terang Badriah.

Tak hanya merendam pemukiman di kawasan itu, pagar-pagar rumah warga juga roboh akibat dihantam banjir bandang.

Edwin Iskandar Firmansyah mengatakan, wilayahnya sudah menjadi langganan banjir. Setiap hujan deras, air Kali Cimanglid yang membawa sampah kerap meluap dan menggenangi rumah warga.

"Musim hujan tahun lalu juga pernah terjadi. Tapi banjir kali ini paling parah. " kata Edwin.

Dia meyakini sampah menumpuk di Kali Cimsnglid menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir. Edwin berharap, warga yang bermukim di sepanjang hulu Kali Cimanglid tidak membuang sampah ke kali. Karena tumpukan sampah telah menyumbat aliran kali yang bermuara ke Sungai Cisadane itu.

"Saya minta tolong warga (di hulu) jangan buang sampah ke kali. Kita yang di hilir kena imbasnya," tukas dia.

Pantauan Liputan6.com di tiga wilayah terdampak banjir, sampah plastik dan ranting pohon masih menghiasi pagar rumah maupun jembatan.

Di sekitar jalanan pun beragam jenis sampah seperti botol plastik bekas air mineral hingga batang pohon masih dibiarkan berserakan. Warga terlihat masih sibuk membersihkan rumah mereka akibat terendam banjir.

2 dari 2 halaman

3 Titik Lokasi

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Juniarti Estiningsih menyebutkan, banjir tersebar di tiga titik lokasi. Pertama, di Perumahaan Minabhakti, Kelurahan Cikaret, Kecamatan Bogor Selatan. Kali Cimanglid meluap hingga menggenangi rumah-rumah warga dan terhambatnnya akses jalan di wilayah tersebut.

Kemudian, banjir merendam rumah warga di RW 1, Kelurahan Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah. Sebanyak 20 KK terdampak banjir.

Selanjutnya, di Kelurahan Pasir Jaya, Kecamatan Bogor Barat, banjir juga merendam pemukiman warga di daerah tersebut. Tercatat 20 KK terdiri 62 jiwa terdampak banjir. Genangan air juga sempat menutup akses jalan di wilayah tersebut.

Juniarti mengatakan, banjir terjadi akibat tingginya curah hujan, sehingga aliran kali di tiga wilayah itu meluap ke permukiman.

"Ini banjir lintasan karena tak mampu menampung debit air, sehingga menggenangi permukiman penduduk," terang Esti.

Selain banjir, hujan deras juga menyebabkan terjadinya tanah longsor. Dua rumah di Kelurahan Cibogor, Kecamatan Bogor Tengah, dilaporkan rusak terbawa material longsor.

"Dua rumah yang dihuni 4 KK atau 11 jiwa rusak akibat terjadinya pergeseran tanah," ujar Hesti.

Longsor juga terjadi di Kampung Baru, Kelurahan Gunung Batu, Kecamatan Bogor Barat. Tebung setinggi 4 meter dan lebar 6 meter mengalami longsor ini mengakibatkan separuh rumah milik Nenih roboh.Â