Melihat Kampung Jahe di Tangerang, Seluruh Warganya Tanam Sampai Ekspor Minuman ke Jepang

Liputan6.com, Tangerang - Apa jadinya, bila dalam satu kawasan pemukiman seluruh rumahnya menanam rempah berbagai jenis jahe, lalu panen secara bersamaan? Inilah yang terjadi di RW 07, Kelurahan Bugel, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, yang mana seluruh kota mengetahui bila kampung tersebut dijuluki 'Kampung Jahe'.

Bahkan, kampung yang diisi sekitar 400 rumah tersebut, menjadi rujukan pecinta tanaman dan pengobatan herbal, khususnya jahe merah dan jahe lokal yang terkenal khasiatnya. Menyadari potensi lingkungan, di sana juga tersedia sentra pengolahan dan budidaya jahe merah.

Salah seorang warga setempat, Hanifah, bahkan berhasil mengirim olahan jahe merah dalam bentuk powder sampai ke Jepang, melalui anaknya yang masih kuliah di Kobe University. "Itu tidak sengaja, karena kan awalnya saya hanya mengirimkan untuk bekal anak saya ketika musim dingin atau salju, tapi teman-temannya jadi malah tertarik," titur Hanifah.

Teman-teman anaknya yang memang warga asli Jepang yang sudah mengetahui khasiat jahe merah, berbondong-bondong memesannya. Malah warga negara lain yang sama-sama menempuh pendidikan di Jepang, seperti Jerman dan Turki juga ikut memesan.

"Tapi di Jepang sendiri, kami juga jual langsung di minimarket, namanya Halal Mart," katanya.

Hanifah mengaku sudah mengirim olahan minuman jahe ini selama tiga tahun terakhir. Meski masih partai kecil, sekali kirim bisa sampai 80 pack, dimana satu packnya berisi 5 bungkus olahan jahe merah.

Bukan hanya olahan serbuk jahe merah saja, di kampung ini ternyata masyarakatnya juga aktif mengolahnya menjadi berbagai kudapan. Seperti permen, keripik, kue kering, sampai sirup jahe.