Sukses

Moeldoko Jenguk Wiranto di RSPAD

Kepala Staf Kantor Kepresidenan Jenderal (Purn) TNI Moeldoko menjenguk Menko Polhukam Wiranto di RSPAD Gatot Subroto Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Kantor Kepresidenan Jenderal (Purn) TNI Moeldoko menjenguk Menko Polhukam Wiranto di RSPAD Gatot Subroto Jakarta.

Moeldoko tiba sekitar pukul 08.30 WIB, Jumat (11/10/2019). Dengan mengenakan pakaian batik, usai turun dari mobilnya, Moeldoko langsung masuk ke Paviliun Kartika tempat Wiranto menjalani rawat inap.

Sebelumnya, Wiranto diserang oleh orang tidak dikenal saat melakukan kunjungan kerja di Pandeglang, Banten pada Kamis (10/10/2019) siang.

Akibat penyerangan tersebut, Wiranto dikabarkan terkena dua tusukan di perut dan sempat dirawat di RSUD Berkah, Pandeglang, kemudian dirujuk ke RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.

Selain Wiranto, terdapat tiga orang lainnya yang juga terkena tusukan, yakni ajudan Wiranto, Kapolsek Menes Pandeglang Kompol Daryanto, dan seorang pegawai Universitas Mathla'ul Anwar.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Pelaku Penusukan Dibawa ke Mabes Polri

Dua pelaku penusukan Menkopolhukam, Wiranto telah dibawa ke Jakarta dari Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten. SA dan FD yang sebelumnya ditahan di Mapolsek Menes dijemput Tim Densus 88 Antiteror Polri dengan mengenakan kendaraan Barakuda.

Kedua pelaku diserahkan oleh Kapolda Banten, Irjen Tomsi Tohir ke Densus pada Kamis 10 Oktober 2019.

"Kedua tersangka suami istri telah kita amankan dan kita serahkan ke tim Densus Mabes Polri untuk dilakukan pendalaman dan saat ini sudah di Jakarta," kata Kabid Humas Polda Banten, Kombes Edy Sumardi di Mapolsek Menes, Pandeglang, Banten, Kamis 10 Oktober 2019.

Usai insiden penusukan terhadap Wiranto, Tomsi memerintahkan jajarannya meningkatkan pengamanan dan patroli di wilayah hukum Polda Banten.

"Situasi (di Banten) aman, kondusif, penjagaan kita tingkatkan," terang Edy.

Tim Densus 88 dan Polda Banten telah menggeledah rumah kontrakan pelaku penusukan terhadap Wiranto. Namun, Edy mengaku tidak mengetahui barang apa saja yang dibawa dari kontrakan pelaku.

"Tadi sempat dilakukan penggeledahan untuk menguatkan upaya pelaku terhadap penganiayaan (penusukkan) yang dilakukan hari ini," jelasnya.