Liputan6.com, Jakarta Seiring dengan berkembangan zaman, museum-museum di berbagai daerah terus berbenah agar tidak kehilangan pengunjung. Salah satu daerah yang giat memajukan museum sebagai media untuk belajar sejarah bagi pelajar dan masyarakat luas adalah Purwakarta.
Melalui museum Bale Panyawangan Diorama, Purwakarta menunjukkan bahwa belajar sejarah ke museum kini menjadi semakin menarik dan tidak membosankan. Museum Bale Panyawangan Diorama yang dari segi namanya berarti ‘tempat untuk menerawang’ ini terletak di pusat kota Purwakarta, berjarak sekitar lima ratus meter dari kantor bupati.
Baca Juga
Tingkatkan Kompetensi Tenaga Kerja Indonesia, Menaker Lepas 750 Peserta Pemagangan ke Jepang
Tinjau Pasar Prawirotaman, Mendag Budi Optimis Harga Bapok Stabil dan Pasokan Terjaga Jelang Nataru
Sikap Tegas Mendag Budi Santoso, Segel Mesin Pompa SPBU di Sleman yang Rugikan Masyarakat Rp1,4 Miliar per Tahun
Berikut 4 spot paling menarik di museum Bale Panyawangan Diorama.
Advertisement
Ragam literatur berbentuk digital
Beragam literatur sejarah tentang Republik Indonesia pada umumnya, serta Purwakarta khususnya. Penyajiannya tidak sebatas tulisan, tapi juga berbentuk arsip dan seni, lantas dikemas dengan konten yang hampir semuanya serba digital.
Ada video-video yang menampilkan cuplikan pidato para presiden Republik Indonesia, juga foto-foto para bupati yang pernah menjabat di Purwakarta; ada buku digital yang menampilkan gambar bergerak disertai suara narasi yang berbeda-beda setiap kali kita membalik lembar.
Kemasan futuristik
Bale Panyawangan Diorama merupakan pembuktian bagaimana puing-puing sejarah Kabupaten Purwakarta mampu dikemas dalam bentuk yang futuristik, unik, menarik, dan pastinya bisa dinikmati oleh khalayak ramai.
Misalnya, Bale Prabu Dewaniskala menggambarkan Purwakarta sejak tahun 1620 hingga tahun 1799. Uniknya, cerita sejarah di bale ini disajikan dalam bentuk buku interaktif. Lalu, di Bale Prabu Ratudewa kamu bisa mendapati keadaan Purwakarta pada masa kemerdekaan di tahun 1945-1950, mulai peristiwa Rengasdengklok hingga zaman Demokrasi Liberal.
Di Bale ini juga proses proklamasi kemerdekaan pun diceritakan dalam bentuk film stop-motion. Ada juga video lagu Indonesia Raya versi awal yang memiliki tiga stanza berbeda.
Sepeda Onthel berbentuk simulator
Belajar sejarah semakin seru dengan kehadiran sepeda onthel berbentuk simulator. Di museum ini, kamu bisa berkeliling Purwakarta menggunakan sepeda onthel yang berbentuk simulator dan berfoto bersama bupati Purwakarta, Kang Dedi Mulyadi (dalam bentuk virtual).
Teater kecil dan ritual bergoyang
Lelah berkeliling dengan sepeda onthel simultaor, kamu bisa duduk santi di teater mini. Teater mini ini menjelaskan tentang sejarah kota yang dulunya bernama Sindang Kasih ini.
Sebelum menikmati tontonan sejarah Purwakarta di teater Museum Bale Panyawangan Diorama, ada ritual unik yang mengharuskan kita bergoyang. Nama goyangannya adalah, Goyang Maranggi, goyangan khas Purwakarta.
Bagaimana? Masih menganggap museum adalah tempat yang membosankan?
Yuk singgah di Museum Bale Panyawangan Diorama dan belajar tentang cerita Purwakarta dari masa ke masa, sambil menikmati keseruan di dalamnya.
Jangan khawatir, Museum Bale Panyawangan Diorama terbuka untuk umum tanpa dipungut biaya apa pun.
(*)