Sukses

Gerindra Tetap Akan Kritik Pemerintahan Bila Gabung Koalisi

Menurut Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, kritik adalah bagian upaya untuk pembangunan bangsa.

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, jika partainya masuk dalam jajaran kabinet kerja jilid II Jokowi-Ma'ruf Amin akan tetap melakukan kritik. Sebab, kritik adalah bagian upaya untuk pembangunan bangsa.

"Ini persoalannya, jangan merasa kalau semua partai itu menyatu itu tidak ada kritik. Kritik itu harus datang ketika dari dalam atau dari luar, Karena kritik itu bagian dari upaya untuk membangun," kata Muzani di Kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta Selatan, Sabtu (12/10/2019).

Sejumlah menyayangkan apabila Gerindra sebagai simbol partai oposisi telah sirna. Sebab, simbol oposisi selama ini dibangun oleh Gerindra dengan sangat baik. Pengamat Politik Adi Prayitno menilai, bila Gerindra gabung koalisi akan membahayakan demokrasi.

"Ini akan jadi kabar buruk bagi oposisi, karena hanya akan mungkin menyisakan PKS sebagai oposisi padahal demokrasi yang kuat dan sehat itu meniscayakan oposisi yang kuat," kata Adi kepada wartawan, Jumat (11/10).

"Selama ini yang menjadi simbol oposisi ya Prabowo dan Gerindra, suka enggak suka. Bukan PKS. Simbolnya Prabowo, bukan PAN, bukan Demokrat bukan PKS. Kalau simbol oposisi ini melebur jadi satu tentu akan jadi lelucon," imbuhnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Jokowi Bertemu Prabowo

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan, Jumat (11/10/2019). Prabowo mengatakan, siap membantu di pemerintahan Jokowi.

Prabowo mengatakan, dalam pertemuan tersebut, dia menyampaikan ke Jokowi apabila diperlukan, Gerindra siap membantu. Hal ini, kata dia juga sudah disampaikan saat pertemuan di kereta MRT beberapa waktu waktu lalu.

"Kalau kami diperlukan, kami siap membantu kami akan beri gagasan yang optimis, kami yakin Indonesa bisa tumbuh dobel digit, kami yakin Indonesia bangkit," kata Prabowo, Jumat.

Prabowo menambahkan, tidak masalah bila kader Gerindra tidak masuk dalam kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Kalau umpamanya kita tidak masuk kabinet, kami tetap akan loyal, di luar sebagai check and balance sebagai penyeimbang. Kan di Indonesia kita nggak ada oposisi, tetap kita merah putih," kata Prabowo.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka