Liputan6.com, Jakarta - Fenomena crosshijab yang ramai diperbincangkan di dunia maya membuat beberapa lembaga agama angkat bicara, salah satunya Muhammadiyah. Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti meminta agar kepolisian segera menyelidiki motif dari kelompok crosshijab tersebut.
"Polisi segera melakukan penyelidikan terhadap sinyalemen crosshijabers. Polisi dapat menyelidiki akun media sosial yang mereka gunakan. Selain itu, polisi dapat menyelidiki siapa para pelaku dan motif di balik aksi yang mereka lakukan," kata Abdul Mu'ti pada Senin,(12/10/2019).
Baca Juga
Dia menambahkan, jika ada upaya mereka yang sengaja meresahkan masyarakat, maka akan dilakukan proses hukum lebih lanjut.
Advertisement
Diketahui crosshijab merupakan komunitas pria-pria yang berdandan layaknya wanita berhijab. Mereka juga mengenakan baju muslim yang modelnya panjang dan lebar seperti pakai-pakaian syar'i, bahkan memakai cadar, sehingga seringkali tidak ada yang tahu sebenarnya mereka adalah laki-laki.
Muti menjelaskan, jika laki-laki sengaja memakai pakaian perempuan dengan hijab dan cadar, berarti mereka telah mengalami penyimpangan psikologi yang harus dilakukan pembinaan. Pembinaan yang dilakukan harus dibina secara keagamaan.
Dia meminta agar masyarakat tidak perlu mengambil kesimpulan dan lebih baik berhati-hati.
"Masyarakat sebaiknya tetap tenang dan tidak berspekulasi atas crosshijabers, termasuk tidak melakukan tindakan main hakim sendiri," ungkap Abdul Muti.
Â
(Desti Gusrina)