Sukses

Polri: Terduga Teroris Jack Sparrow Berencana Jihad ke Papua

Dedi menyebut, Jack Sparrow memiliki keahlian membuat bom.

Liputan6.com, Jakarta - Tim Densus 88 Antiteror Polri melakukan rangkaian penangkapan terduga teroris usai insiden penusukan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto.

Dari 22 terduga teroris yang dibekuk, satu di antaranya bermaksud melakukan amaliyah di Papua yakni pria berinisial S alias Jack Sparrow.

kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyampaikan, Jack Sparrow dibekuk di Sulawesi Utara pada Jumat 11 Oktober 2019.

"Keterlibatannya bergabung dengan Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Rencana jihad di Papua," tutur Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2019).

Dedi menyebut, Jack Sparrow memiliki keahlian membuat bom. Selain dirinya, satu terduga teroris berinisial A juga ditangkap terkait keterlibatan dengan kelompok MIT di Sulawesi Tengah pada Minggu 13 Oktober 2019.

"Keterlibatan saudara A, terlibat dalam bom bunuh diri atas perintah Ali Kalora. Beli Aseton, pupuk, serta beberapa barang, membuat bom rakitan. Beri bantuan ke MIT. Barang bukti ada dua sajam, KTP, uang, ATM. Di sini disiapkan 10 bom dari pipa besi oleh tersangka tersebut," kata Dedi membeberkan.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

2 dari 2 halaman

Tangkap 22 Terduga Teroris

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap sebanyak 22 terduga teroris pasca-penusukan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan keamanan (Menko Polhukan) Wiranto pada Kamis 10 Oktober 2019 lalu.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyampaikan, tiga di antaranya merupakan terduga teroris yang saling terkait dalam aksi penusukan Wiranto . Mereka adalah Syahrial Alamsyah alias Abu Rara, FA istri dari Abu Rara, dan seorang perempuan berinisial RA di Banten.

"Polri melakukan langkah mitigasi secara maksimal, agar kelompok tidak melakukan aksi amaliah aksi teror," tutur Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2019).

Dedi menyebut, sehari setelahnya yakni 11 Oktober 2019, Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap enam terduga teroris di berbagai wilayah.

Mereka adalah AT dan ZAI yang ditangkap di Bali, S alias Jack Sparrow ditangkap di Sulawesi Utara, R alias Putra ditangkap di Jambi, dan H ditangkap di Cengkareng, Jakarta Barat.

"Atas nama S alias Jack Sparrow ini di Minahasa. Keterlibatannya bergabung dengan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) dan berencana jihad di Papua. Kemampuannya merakit dan membuat bom," jelas dia.

Selanjutnya, lima terduga teroris dibekuk pada Minggu 13 Oktober 2019. Mereka adalah NAS yang ditangkap di Lampung, A ditangkap di Sulawesi Tengah, RF ditangkap di Indramayu, YF dan BA ditangkap di Cirebon.

Terakhir, sebanyak delapan terduga teroris ditangkap hari ini, Senin (14/10/2019). Mereka adalah APS, TH, Y yang ditangkap di Bandar Lampung, dan MRM juga UD yang diringkus di Lampung. Kemudian N, JJ, dan AAS dibekuk di Bandung.

"Yang di Bandung berencana melakukan amaliah di wilayah Jawa Barat," Dedi menandaskan.