Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 31 ribu personel gabungan TNI-Polri disiagakan jelang pelantikan Presiden terpilih, Joko Widodo atau Jokowi. Pihak kepolisian sendiri memutuskan untuk menambah jumlah petugas yang tadinya sekitar 27 ribu.
"Ada tambahan 4.000 personel, itu semua kepolisian," tutur Karo Penmas Divisi Humas Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Rabu (16/10/2019).
Dedi menyebut, 4.000 anggota tersebut berasal dari satuan Sabhara. Mereka merupakan anggota dari seluruh wilayah tugas yang ditarik ke Jakarta untuk difokuskan pengamanan saat pelantikan Presiden nanti.
Advertisement
"Ribuan personel hanya akan mengamankan seluruh rangkaian proses pelantikan saja," jelas Dedi.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, pihaknya tidak akan mengeluarkan Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) selama lima hari ke depan. Hal itu terkait akan dilakukannya pelantikan Presiden-Wakil Presiden terpilih pada 20 Oktober 2019 di Gedung MPR RI.
"Pak Kapolda sudah menyampaikan, kita ada diskresi kepolisian yang disampaikan bahwa Polda Metro Jaya tidak akan menerbitkan STTP antara tanggal 15 sampai 20," kata Argo di Polda Metro Jaya, Selasa 15Â Oktober 2019.
Dengan begitu, dia berharap tak ada masyarakat baik individu maupun kelompok untuk melakukan unjuk rasa jelang pelantikan Presiden.
"Kita berharap tidak ada unjuk rasa, sehingga kita bisa melaksanakan kegiatan dengan baik dan lancar. Tentunya ini semua untuk kebaikan, untuk kelancaran kegiatan tersebut," ujar Argo.
Â
* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Angkat Harkat Indonesia
Menurut Argo, dengan tidak adanya unjuk rasa jelang pelantikan presiden-wakil presiden terpilih, secara tidak langsung dapat mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia.
"Kita berharap tidak ada, kalau misal kita melihat seperti kemarin-kemarin terjadi ricuh, itu bisa menurunkan harkat dan martabat Indonesia. Kita berharap harkat dan martabat Indonesia bisaa kita jaga, kita sama-sama menjaga," ungkapnya.
Advertisement