Liputan6.com, Jakarta - Situasi sekitar kawasan pelabuhan penyeberangan di Penajam, Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, mencekam siang tadi. Berbekal senjata tajam, warga juga melakukan pembakaran rumah.
Keterangan diperoleh merdeka.com, aksi warga dipicu kasus pengeroyokan berujung penikaman terhadap dua orang pemuda yakni Rn (18) Ca (19) di pantai Nipahnipah, PPU.
Aksi penikaman ini diduga dipicu kekesalan seorang pemuda terhadap korban. Dia menantang korban bertemu di pantai Nipahnipah. Hingga akhirnya korban ditikam.
Advertisement
Usai menikam kedua korban, para pelaku kabur ke Balikpapan. Salah satu korban yakni Ca, meninggal dunia.
Polisi langsung bergerak cepat. Tiga terduga pelaku pengeroyokan dan penikaman, akhirnya berhasil ditangkap di Balikpapan.
Tak diketahui pemicunya, siang tadi warga turun ke jalan sambil menenteng senjata tajam. Mereka mengusir keluarga pelaku yang bermukim di sekitar pelabuhan Penajam Paser Utara agar segera meninggalkan daerah itu. Padahal, Selasa (15/10) malam kemarin, sudah dilakukan mediasi.
Aksi pembakaran rumah terjadi di sekitar pelabuhan. Padahal di lokasi ada aparat yang berjaga. Aktivitas penyeberangan kapal feri dari Penajam ke Balikpapan, maupun sebaliknya, sementara tidak bisa beroperasi.
"Benar. Ada banyak warga bawa senjata tajam, dari siang tadi. Ada juga rumah yang terbakar," kata Suryansyah (43), warga Penajam, dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (16/10) malam.
Â
Tanggapan Polisi
Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Ade Yaya Suryana membenarkan kejadian tersebut. Saat ini, situasi sudah terkendali.
"Situasi sekarang sudah kondusif. Ada tadi sekelompok masyarakat membakar pelabuhan," tutur Ade saat dikonfirmasi, Rabu (16/10/2019).
Ade menyebut, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.30 WITA siang tadi. Sejauh ini, pihak kepolisian telah berupaya menenangkan massa dan berkoordinasi dengan tokoh masyarakat setempat.
"Karena ada anggota keluarga salah satu kelompok yang dikeroyok hingga tewas. Padahal pelaku sudah kita amankan," jelas dia.
Akibat peristiwa itu, aktivitas pelabuhan di kawasan tersebut lumpuh. Terlebih, terjadi pula pengerusakan fasilitas oleh massa.
"Ada beberapa kondisi pelabuhan yang dibakar massa," Ade menandaskan.
Reporter : Saud Rosadi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement