Liputan6.com, Jakarta - Massa Terang Cahaya atau Master C19 akan menggelar istigasah kubra jelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada 20 Oktober mendatang. Kegiatan relawan Ma'ruf amin itu akan digelar di Tugu Api Pancasila, TMII, Jakarta Timur, Kamis malam (17/10/2019).
Ketua Dewan Pembina Master C19, Gus Syauqi Ma’ruf Amin menuturkan, istigasah digelar untuk berdoa agar bangsa Indonesia dipayungi kedamaian. Doa bersama ini akan dihadiri puluhan kiai dan habaib, di antaranya Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar.
“Sesuai dengan temanya, kegiatan (istigasah) ini mengetuk langit menebar damai,” ujar Gus Syauqi kepada wartawan di Jakarta, Rabu 16 Oktober 2019.
Advertisement
Gus Syauqi mengatakan, suasana di tengah masyarakat sedikit gaduh jelang pelantikan presiden dan wapres terpilih. Kegaduhan itu antara lain dampak suhu politik yang mewarnai pesta demokrasi lima tahunan di Indonesia.
“Karena itu, sangat tepat bila ada kegiatan yang bisa membuat menyejukkan masyarakat," kata putra KH Ma'ruf Amin itu.
Disinggung mengenai kemungkinan adanya ancaman dari kelompok radikal yang antidemokrasi, Gus Syauqi mengatakan, ancaman dan potensi itu di mana-mana ada. "Antisipasi tetap dilakukan, tidak boleh lengah. Soal keamanan masyarakat juga, masyarakat umum harus sama-sama menjaga," ucapnya.
Dewan Pakar Master C19 Juri Ardianto juga mengamini, suasana jelang pelantikan kepala negara seperti sekarang ini rawan kegaduhan. Terutama terkait komposisi kabinet yang sampai saat ini belum ada kepastian.
Kendati begitu, mantan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) ini menjelaskan, bahwa penyusunan kabinet merupakan kewenangan presiden dan wakil presiden. “Ya, kita tunggu saja. Terkait kabinet, pasti presiden dan wakil presiden sudah punya gambaran. Ya, kita tunggu saja,” kata Juri.
Istigasah kubra yang digelar Master C19 akan dihadiri oleh puluhan kiai dan habaib, serta ribuan jamaah dari Jakarta dan sekitarnya. Setidaknya sekitar 2.000 orang berencana hadir dalam acara tersebut.