Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin ingin mengoptimalkan kualitas manasik haji pada pelaksanaan ibadah haji 2020, meski ia enggan memastikan tetap atau tidaknya menjabat sebagai Menteri.
"Kita ingin ada nilai plus pemahaman keagamaan semakin luas dan mendalam. Manasik haji bukan sekadar tata cara. Tapi kita juga harus mengetahui substansi haji itu apa," kata Lukman saat menghadiri konferensi pers penyampaian hasil survei indeks kepuasan penyelenggaraan haji 1440 H/2019 M di kantor Badan Pusat Statistik (BPS), Jakarta, Kamis (17/10/2019).
Politisi PPP itu mengatakan kualitas pemahaman jemaah haji perlu ditingkatkan dengan harapan haji yang mabrur dapat dipahami oleh para jemaah. Tentunya, peningkatan pelayanan lainnya terhadap para jemaah harus terus dilakukan.
Advertisement
Salah satu pelayanan yang disoroti Kemenag untuk segera ditingkatkan adalah ketersediaan tenda, kecukupan katering bagi para jemaah di Mina.
Ia mengaku telah berkomunikasi dengan pihak pemerintah Arab Saudi mengenai ketersediaan tenda bagi para jemaah Indonesia. Namun, andaikata tidak ada respons dari Arab, pemerintah Indonesia mengusulkan agar jemaah bisa menetap di hotel terdekat dari lokasi lempar jumrah.
"Jadi sejak awal hotelnya dekat jamarat mereka tidak tinggal di Mina, mereka tetap tinggal di hotel sehingga jatah tenda mereka bisa dimanfaatkan dengan yang lain," tuturnya.
Â
* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Indeks Kepuasan Meningkat
Diketahui, survei atas indeks kepuasan penyelenggaraan ibadah haji 2019 sebesar 85,91 persen. Angka ini tertinggi sepanjang pelaksanaan ibadah haji pada 2010.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan tingkat kepuasan jemaah haji pada 2010 hingga 2014 fluktuatif. Hingga 2015 sampai 2019 angka kepuasan jemaah terus meningkat.
Pada pelaksanaan haji 2017 tingkat kepuasan sebesar 84,85 persen, setahun kemudian naik 0,38 persen menjadi 85,23 persen, tahun berikutnya kembali naik 0,68 persen menjadi 85,91 persen.
Advertisement