Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) menceritakan pengalaman berkesan lima tahun menjadi tangan kanan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla. Tjahjo mengaku kerap tak enak hati saat melapor kepada Jokowi-JK bahwa ada kepala daerah yang kembali kena OTT KPK.
"Saya paling sedih kalau harus menyampaikan ke Pak Wapres atau ke Pak Presiden kalau ada mitra kami kepala daerah yang terkena OTT KPK. 'Pak, saya mohon maaf pak'," ujar Tjahjo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat 18 Oktober 2019.
Tjahjo menyebut dirinya suka gelagapan ketika ditelepon Jokowi-JK. Menurut dia, Jokowi memang sering menanyakan perkembangan program kerja serta berbagai persoalan dalam negeri lewat sambungan telepon.
Advertisement
"Kalau beliau telepon saya, itu pasti cukup gelagapan tuh. Apa nih yang akan ditanyakan, apa. (Telepon ) bisa pagi hari, bisa malam hari. Memang Pak Jokowi jarang panggil ke Istana, sering telepon menanyakan tugas, menanyakan masalah," ucapnya.
Tjahjo mengaku belum mendapat tawaran dari Jokowi soal menjadi menteri di kabinet jilid II. Namun apabila tidak mendapat tugas lagi, Tjahjo memilih menjadi seorang pengamat politik.
"Walaupun saya tidak punya pengalaman sebagai pengusaha, paling saya akan jadi pengamat politik saja, seandainya tidak mendapat tugas," kata dia.
Sebagai petugas partai, dia akan mematuhi setiap perintah yang diberikan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Meski nantinya tak lagi menjadi menteri, Tjahjo akan tetap membantu pemerintahan Jokowi lima tahun ke depan.
"Ke depan saya dapat tugas atau tidak, saya akan bantu pemerintahan Pak Jokowi baik secara pribadi," ucapnya.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Dilantik Besok
Seperti diketahui, Jokowi-Ma'ruf Amin akan dilantik sebagai presiden dan wakil presiden periode 2019-2024 di Gedung MPR pada Minggu, 20 Oktober 2019. Ketua MPR Bambang Soesatyo menyebut acara pelantikan dilakukan pukul 14.30 WIB.
Jokowi menyebut kabinet periode kedua pemerintahannya akan banyak diisi oleh wajah baru. Namun, dia mengaku tetap akan mempertahankan sejumlah menteri kabinet kerja periode 2014-2019.
"Ya adalah (yang dipertahankan), yang lama ada. Yang baru banyak," kata Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (16/10/2019).
Advertisement