Liputan6.com, Jakarta - Direktur Eksekutif Walhi Jakarta Tubagus Soleh Ahmadi menyesalkan adanya produsen yang menjual produk air minum dalam kemasan (AMDK) galon sekali pakai. Situasi ini justru menciptakan masalah sampah plastik baru di masyarakat.
"Harusnya itu tidak dibenarkan karena itu membawa kita ke belakang, ke penggunaan plastik sekali pakai. kami meminta masyarakat tidak menggunakan produk ini sesuai dengan tuntutan kita dalam kampanye bebas plastik, yaitu menolak plastik sekali pakai,” ujar dalam acara webinar"Community & Media Gathering Pawai Bebas Plastik 2020" pada Selasa (30/6/2020).
Baca Juga
Karenanya, Gerakan Kampanye Bebas Plastik akan tetap menyerukan pentingnya industri atau produsen harus bertanggung jawab atas pencemaran yang merusak lingkungan yang disebabkan oleh produk-produknya yang tidak terurai oleh alam.
Advertisement
Juru Kampanye Urban Greenpeace Indonesia Muharram Atha Rasyadi mengutarakan, salah satu tuntutan kampanye bebas plastik adalah ingin mendorong para produsen agar berbenah. Karena dalam UU No.18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah Nasional sudah jelas disampaikan bahwa semua pihak baik dari pemerintah, produsen hingga masyarakat, perlu mengambil peranan. Tapi, kata Atha, yang masih minim sekali terlihat langkanya adalah dari industri atau produsen.
“Karena kita tidak bisa menyelesaikan masalah ini hanya dengan peran masyarakat dan pemerintahnya saja, tapi kita juga butuh produsen. Apalagi diperparah selama masa pandemi Covid-19,” ucapnya.
Manajemen Sampah
Direktur Eksekutif Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik Tiza Mafira, mengatakan Pawai Bebas Plastik 2020 akan menuntut pemerintah terhadap larangan beberapa jenis plastik sekali pakai dan perbaikan manajemen sampah di Indonesia.
Gerakan ini juga mengeluarkan tuntutan ke perusahaan dan para pengguna kemasan plastik untuk mulai berubah dengan tidak menggunakan plastik sekali pakai.
“Karena perusahaan besar banyak yang belum berubah. Itu yang kita bicarakan selama kampanye. Kita akan mengajak semua masyarakat di Indonesia untuk tidak menggunakan plastik sekali pakai ini,” katanya.
Advertisement