Sukses

Perdana Digelar, Warga Negara Timor Leste Borong di Festival Wonderful Indonesia

Masyarakat tampak antusias menyerbu bazar kebutuhan sembako di stan yang ada karena harga yang dipatok sangat murah.

Liputan6.com, Jakarta Para pengunjung dari Timor Leste memadati Festival Wonderful Indonesia yang pedana digelar di Pos Lintas Batas (PLB) Napan, pada Sabtu (19/10). Acara itu digelar di lokasi yang letaknya tak jauh dari wilayah Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Beberapa masyarakat yang menjajakan daganganya diserbu pengunjung asal Timor Leste, rata-rata mereka membeli kebutuhan pokok untuk dibawa kembali ke negaranya.

Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kabuapten TTU, Raymundus Thaal saat Festival Wonderful Indonesia di PLB Napan menjelaskan, gelaran ini juga untuk mendorong pergerakan ekonomi daerah berbasis pariwisata. Itu krena dampaknya dirasakan langsung oleh masyarakat. Terlebih jika pelintas yang dari Timor Leste banyak yang datang.

"Segala urusan pembangunan yang berkaitan dengan kepariwistaaan di kabupaten TTU, harus diarahkan untuk menata kawasan ini menjadi sebuah destinasi baru yang seksi dan strategis," katanya.

Masyarakat tampak antusias menyerbu bazar kebutuhan sembako di stan yang ada karena harga yang dipatok sangat murah. Ada paket termurah berjumlah Rp5000, pembeli sudah bisa membawa pulang satu paket yang isinya berupa minyak goreng, gula atau sabun cuci.

Di samping perubahan hari pelaksanaan FWI, penyelenggaran juga mengubah konten, dimana lebih mengutamakan kebutuhan masyarakat.

Hal ini sejalan dengan tujuan pelaksanaan FWI yakni untuk mendongkrak ekonomi masyarakat kecil di perbatasan RI dan Timor Leste.

Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata Muh Ricky Fauziyani, pelaksanaan Festival Wonderful Indonesia telah dievaluasi. Kali ini kami selenggarakan dua hari mulai tanggal 18-19 Oktober dan untuk pertama kali di PLB Napan setelah sebelumnya dilaksanakan di PLBN Motaain, Motamasin dan Wini.

"Kami mendapatkan sejumlah masukan. Baik dari masyarakat, pemerintah daerah, dan lainnya. Makanya festival sempat kami hentikan sementara untuk menjalani evaluasi. Kami evaluasi lokasi acara, waktu pelaksanaan, konten bazar, dan pengisi acara,” ujarnya.

Sementara konten bazar yang lebih dibutuhkan masyarakat. Sehingga masyarakat dan pelintas batas lebih banyak yang bersedia mampir ke festival. Pengisi acara tidak luput dari perhatian. Yang dicari adalah yang lebih mampu menghibur masyarakat.

"FWI kali ini sukses digelar, meskipun perdana dan berbarengan dengan hari pasar. Jumlah wisatawan yang melintas dari Timor Leste sendiri tercatat sebanyak 1.012 orang mulai 17-19 Oktober 2019," ujarnya.

 

(*)