Ngabalin: Bakal Ada Perubahan Nomenklatur Kementerian di Kabinet Jokowi Jilid II

20161103- Seruan Ali Mochtar Ngabalin Terkait Aksi 4 November--Jakarta- Faizal Fanani — Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin memberikan sinyal bahwa pada kabinet periode kedua Presiden Jokowi, ada perubahan dari periode pertama.

"Yang baik itu adalah nomenklatur yang diubah bapak Presiden Jokowi sejumlah masukan dan usulan yang disampaikan kepada bapak Presiden. Karena itu ada beberapa nomenklatur yang diubah oleh Bapak Presiden, karena dalam beberapa statemen-statemennya presiden itu setelah ada pertemuan, kemudian saran dan masukan," kata Ngabalin di Gedung DPR, Jakarta, Minggu (20/10/2019).

Dia mempunyai keyakinan, dari hasik pertemuannya dengan Presiden memenuhi unsur geopolitik termasuk kalangan kampus, profesional, milenial.

"Dan saya mau bilang karena periode kedua ini bapak Presiden punya pengalaman selama lima tahun terdahulu, sehingga periode ini lebih sempurna dan komplit dalam menjalankan tugas-tugasnya pemerintahan dalam melayani masyarakat," jelas Ngabin.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Polisi Republik Indonesia sudah menyiapkan skenario pengamanan saat Joko Widodo dan Ma'ruf Amin dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI. Pelantikan dilaksanakan 20 Oktober 2019.

2 dari 2 halaman

Setelah Maghrib Diumumkan?

Jokowi bersama keluarga bersiap berangkat ke Gedung MPR/DPR/DPD RI Jakarta untuk menghadiri Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2019. (Liputan6.com/Lisza Egeham)

Dia menyebutkan ada beberapa lembaga dan badan yang diubah. Adapun, selepas Maghrib bisa diumumkan.

"Ada beberapa nomenklatur seperti nomenklatur ada lembaga dan badan. Mudah-mudahan lepas Maghrib kita bisa dengar nomenklatur yang sudah bapak presiden susun," ungkap Ngabalin.

Saat ditegaskan, apakah pengumuman dilakukan hari ini? Dia hanya menuturkan. "Kita belum tahu itu dinda. Karena bapak presiden yang tahu," pungkasnya.