Liputan6.com, Jakarta - Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin bertemu wapres ke-12 RI Jusuf Kalla dan para pimpinan MPR setelah upacara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di Gedung Nusantara, Jakarta, Minggu (20/12/2019).
Jokowi-Ma'ruf bertemu Jusuf Kalla dan pimpinan MPR di Ruang Abdul Muis, Gedung Nusantara setelah rapat Paripurna MPR RI pelantikan Presiden dan Wakil Presiden. Demikian dilansir Antara.
Baca Juga
Mereka bertemu di Ruang Abdul Muis sekitar pukul 17.15 WIB dan selesai sekitar 17.37 WIB.
Advertisement
Para pimpinan MPR yang ikut hadir antara lain, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dan Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad.
Selain itu, tampak mendampingi Iriana Widodo, Wury Estu Handayani dan Mufidah Jusuf Kalla.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Standing Ovation
Wakil Presiden Jusuf Kalla mendapatkan apresiasi dari seluruh hadirin yang mengikuti sidang MPR dengan agenda pelantikan presiden dan wakil presiden periode 2019-2024.
"Kami sampaikan penghargaan setinggi tingginya kepada Bapak Jusuf Kalla atas pengabdian kepada bangsa dan negara," kata Ketua MPR Bambang Soesatyo dalam sidang paripurna, Minggu (20/10/2019).
Jusuf Kalla yang akrab disapa JK ini pun tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Para peserta sidang kemudian berdiri dan bertepuk tangan dengan meriah.
JK yang awalnya duduk, kemudian berdiri dan tersenyum dan melambaikan tangan kepada mereka yang hadir.
Wapres terpilih Ma'ruf Amin yang duduk di sebelah Jusuf Kalla pun berdiri dan bertepuk tangan.
"Semoga pengabdian bapak mendapat ridho Allah. Kami yakin semangat pengabdian Bapak akan tetap menyala sepanjang hayat di kandung badan dan dijadikan contoh bukan hanya wapres berikutnya, tapi juga dijadikan contoh generasi berikutnya," kata Bambang.
Ketua MPR juga menyampaikan apresiasi kepada istri JK, Mufidah Kalla. Menurut Bambang, tanpa adanya Mufidah Kalla, JK tidak akan mencapai prestasi seperti sekarang ini.
Bambang kemudian menyampaikan pantun kepada Jusuf Kalla dalam bahasa Bugis.
"Yang artinya, buah nangka buah durian, tidak dapat dijadikan minuman, sungguh besar pengabdianmu, tak sanggup ditatar kebaikanmu," kata Bambang.
Advertisement